Proyek Kereta Cepat Disetop Sementara, Dampak Kecelakaan, Lokomotif Terlempar Ratusan Meter
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menghentikan sementara proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Untuk mendalami dugaan kelalaian tersebut, kata Edi, pihaknya bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan melakukan investigasi dan akan mengeluarkan rekomendasi ke pihak kontraktor dan PT KCIC.
"Dalam investigasi itu nanti KNKT akan mewawancarai orang-orang yang terlibat dan meneliti alat-alatnya yang mungkin ada kesalahan, termasuk melihat kondisi lapangan," kata Edi.
Kecelakaan yang menyebabkan kereta anjlok tersebut melibatkan kereta teknis berwarna kuning dan kereta lokomotif warna hijau bertulis Stecol Corporation (755).
"Ini merupakan proyek penyelesaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung, tapi kereta ini belum beroperasi. Tapi dalam pengerjaan ini ada alat dua, yang satu alat (kereta) untuk memasang rel dan satu lagi lokomotif," ucapnya.
Ia mengatakan, untuk penyebab kecelakaan kereta itu hingga saat ini masih dilakukan penyelidikan yang dilakukan oleh aparat kepolisian dan petugas Kemenhub.
"Ini masih dilakukan penyelidikan kenapa (kereta) bisa sampai meluncur kesana. Intinya ini masih dalam proses investigasi dan nanti KNKT akan turun," ujar Edi.
Hingga kemarin sore, proses evakuasi kereta teknis masih dilakukan.
"Namun karena keretanya berat, karenanya harus dipreteli, dibongkar," kata Edi.
Proses evakuasi kereta itu menjadi tontonan warga setempat, bahkan masyarakat sekitar dari luar daerah juga sengaja berbondong-bondong datang untuk menyaksikan dari dekat.
"Saya sengaja nonton karena penasaran ingin melihat lokasi kecelakaan kereta dan bagaimana proses evakuasinya," kata Jaja (70) warga Kampung Campaka.
Ia mengatakan, kerasnya suara benturan kereta ini, Minggu, terdengar jelas hingga ke rumahnya yang berjarak sekitar 1 kilometer dari lokasi kejadian.
"Awalnya saya mengira bahwa suara itu bagian dari kegiatan konstruksi kereta cepat. Namun, ternyata suara itu berasal dari kecelakaan," ucapnya.
Corporate Secretary KCIC, Rahadian Ratry, mengatakan, PT KCIC akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menginvestigasi insiden ini dan KCIC memastikan segenap pekerjaan yang dilakukan kontraktor KCJB senantiasa mengimplementasikan aspek safety, security, health and environment (SSHE) pada setiap aktivitas kerja.
"Para kontraktor akan berkomitmen terhadap aspek keselamatan diri seluruh pekerja sehingga risiko kecelakaan kerja dapat dihindari," kata Rahadian melalui keterangan tertulis yang diterima Tribun Jabar.
Meski ada kereta kerja yang anjlok, kata Rahadian, proses pembangunan di area kerja kereta cepat saat ini tetap berjalan.