Banjir di Sumedang
Situasi Terkini di Tempat Korban Banjir Bandang Cimanggung Sumedang Mengungsi, Ini yang Dibutuhkan
Mereka mengungsi di berbagai tempat, ada di gedung TK, di rumah keluarga, bahkan di Gedung Balai Kemasyarakatan (GBK) milik Pemerintah Desa Sawahdadap
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Sebanyak 500 orang warga Cisurupan, Desa Sawahdadap, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang mengungsi akibat terdampak banjir bandang, Sabtu (17/12/2022).
Mereka mengungsi di berbagai tempat, ada di gedung TK, di rumah keluarga, bahkan di Gedung Balai Kemasyarakatan (GBK) milik Pemerintah Desa Sawahdadap.
Di GBK, tampak puluhan warga telah menempati alas-alas duduk yang disiapkan. Namun, meski jumlahnya puluhan, mereka ini diakui baru berasal dari 6 keluarga saja.
"Untuk yang mengungsi di Gedung Balai Kemasyarakatan baru 6 keluarga. Sisanya masih menyebar, itu mereka tinggal di sanak famili di RW 8, 9, 5, 3, dan 2," kata Kades Sawahdadap, Suganda di Sawahdadap.
Kades telah memerintahkan Ketua RW dan RT untuk menyisir apakah masih ada warga yang belum dapat tempat mengungsi. Mereka yang masih belum jelas mengungsi di mana akan diarahkan ke GBK.
Suganda memastikan bahwa di atas di Kampung Cisurupan, sudah tidak ada lagi warga tinggal.
"Lokasi banjir bandang sudah steril dari warga," katanya.
Warga pengungsi di GBK menurut Suganda perlu makanan, minuman, alat tidur, selimut, dan obat-obatan.
"Keperluan mendesak itu perlu segera dipenuhi, sebab malam ini juga warga harus istirahat," katanya.(Laporan Kontributor TribunJabar.id Kiki Andriana dari Sumedang)