Pilpres 2024
Elektabilitas Capres Cenderung Konservatif, Moeldoko Berpotensi Ancam Hegemoni Capres Papan Atas
Hasil survei Lembaga Survei Nasional memperlihatkan tren konservatif dinamika elektabilitas para bakal capres dengan tiga nama di papan atas
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Lembaga Survei Nasional (LSN) merilis hasil survei terbarunya terkait perkembangan elektabilitas bakal calon presiden 2024.
Hasil survei ini memperlihatkan tren konservatif dinamika elektabilitas para bakal capres.
Survei yang dilaksanakan pada November 2022 ini tak ada perubahan signifikan dari survei pertama LSN tahun lalu, seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan tetap bertahan di papan atas.
Kemudian, bakal capres dari papan tengah dan papan bawah cenderung stagnant.
Survei ini dilaksanakan pada 16-29 November 2022 di 34 provinsi, dengan total sampel 1420 responden melalui sampel acak.
Peneliti Senior LSN, Gema Nusantara Bakry menyampaikan nama Prabowo, Ganjar, dan Anies masih yang tertinggi di tiga besar elektabilitas tak tergoyahkan.
Baca juga: Masyarakat Tak Peduli Asal Usul Capres, Ray Rangkuti Sebut Calon Presiden Dipilih Karena Hal Ini
Persaingan menuju 2024, baik di papan survei maupun dalam realitas politik, telah mengerucut pada tiga nama tersebut.
Praktis tidak ada ancaman berarti dari tokoh-tokoh papan tengah apalagi papan bawah.
"Analisis kami yang berpijak pada hasil survei kali ini dan dilengkapi dengan riset kualitatif dan media monitoring, Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko bisa menjadi satu-satunya bakal capres papan tengah yang berpotensi mengancam hegemoni tiga capres papan atas," ujar Gema, Jumat (16/12/2022) melalui press conference secara virtual.
Survei LSN pada Januari 2022, elektabilitas KSP Moeldoko baru mencapai 2,4 persen dan berada di posisi ke 9.
Kemudian, survei kali ini elektabilitas Moeldoko melesat menjadi 4,1 persen dan berhasil tembus lima besar dalam papan survei.
"Saat yang sama beberapa tokoh papan tengah dan bawah seperti, Ridwan Kamil, Andika Perkasa, Erick Thohir, Sandiaga Uno, dan Agus Harimurty Yudhoyono (AHY) elektabilitasnya stagnant, bahkan cenderung menurun," katanya.