Gempa Bumi di Cianjur

8 Korban Gempa Cianjur Belum Ditemukan, Pencarian Diperpanjang namun Sumber Daya Dikurangi

Ini untuk keempat kalinya masa pencarian kembali diperpanjang. Pencarian akan berlangsung hingga masa tanggap darurat berakhir, Selasa (20/12).

Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Seli Andina Miranti
Ai Sani Nuraini/Tribun Jabar
Proses pencarian korban longsor akibat gempa Cianjur di area Warung Sate Shinta, Minggu (4/12/2022) 

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Pemerintah akhirnya kembali memperpanjang masa pencarian terhadap delapan korban gempa Cianjur, yang hingga Selasa (6/12) belum juga ditemukan.

Pencarian sedianya akan dihentikan, kemarin. Ini untuk keempat kalinya masa pencarian kembali diperpanjang.

Kepala Basarnas Bandung, Jumaril, mengatakan tahapan operasi, yakni tujuh hari pencarian, hingga perpanjangan tiga kali tiga hari sudah mereka lakukan.

Namun, operasi SAR, tegas Jumaril, tentu tidak akan mereka hentikan begitu saja.

Hanya saja, pada pencarian nanti, prosesnya tak lagi dilakukan secara masif.

"Tim SAR akan tetap berada di lokasi pencarian dan mengarahkan kinerja alat berat yang ada di sana," ujar Jumaril konferensi pers di Pendopo Cianjur, Selasa (6/12).

Sehingga ketika ada korban yang ditemukan, tim bisa segera mengevakuasinya.

Baca juga: Update Gempa Cianjur Pagi Ini, Pencarian 8 Korban Hilang Akan Dilanjutkan sampai 20 Desember

Proses pencarian terhadap delapan korban yang masih hilang, ungkap Jumaril, akan mereka pusatkan di Kampung Cijedil, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang.

Pencarian akan berlangsung hingga masa tanggap darurat berakhir, Selasa (20/12).

"Pada pencarian nanti, kita sudah mulai mengurangi sumber daya, karena pemerintah daerah juga sudah mulai melanjutkan proses penanganan gempa ini tahapan selanjutnya, seperti rehabilitasi pascagempa bumi," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, salah seorang keluarga dari para korban gempa Cianjur yang masih belum ditemukan, menangis sejadi-jadinya setelah upayanya menemui Presiden Joko Widodo untuk meminta pertolongan gagal membuahkan hasil.

Senin (5/12), Sri Kania Wahyuni (34), yang kehilangan ibu dan adiknya saat gempa, sudah menunggu Presiden yang hari itu kembali datang ke Cianjur untuk memastikan proses relokasi dan rehabilitasi pascagempa berjalan sesuai rencana.

Sayang, ketika saatnya tiba, Presiden terus berlalu meski Sri sudah berteriak-teriak sambil menangis, mengejar presiden hingga jarak mereka hanya terpaut tiga meteran.

Jokowi hanya sempat menyapa beberapa warga yang berada persis di depannya, sementara Sri yang terus memohon sambil mengacungkan tangan tak sempat terlihat.

"Pak Jokowi, saya mohon agar pencarian terus dilakukan. Ibu dan adik saya belum ditemukan," mohon Sri berulang-ulang.

Baca juga: Sejumlah Motor Nyaris Terbawa Arus Deras Saat Banjir Menerjang Jalan Nasional Sukabumi-Cianjur

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved