Penyebab Tewasnya 1 Keluarga di Kalideres Sudah Diketahui, Polisi Akan Umumkan Jumat
Hengki menerangkan, dari tim psikologi forensik telah ditemukan fakta-fakta yang mendukung temuan penyebab kematian satu keluarga itu.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Kasus meninggalnya 4 orang satu keluarga karena tak makan di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta 10 November 2022 lalu akan segera terungkap.
Polisi mengaku sudah mengetahui apa penyebab kematian satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak dan saudara ipar tersebut.
Pekan lalu, polisi sebenarnya sudah memberikan sedikit keterangan yakni mereka meninggal kemungkinan bukan karena tindak pidana.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, mengungkapkan pihaknya sudah menggelar rapat terbatas dengan tim ahli gabungan yang dilibatkan dalam proses penyelidikan, Senin (5/12/2022).
"Hasil analisa dan evaluasi hari ini (kemarin), antara tim penyidik bersama tim gabungan ahli kedokteran forensik dan laboratorium forensik sudah ditemukan sebab-sebab kematian, didukung oleh fakta-fakta yang scientific," kata Hengki dalam keterangannya, Senin, dilansir Kompas.com.
Namun, Hengki belum dapat memberikan keterangan lebih jauh soal kesimpulan yang telah didapatkan oleh penyidik dan tim ahli.

Meski begitu, Hengki menerangkan, dari tim psikologi forensik telah ditemukan fakta-fakta yang mendukung temuan penyebab kematian satu keluarga itu.
"Artinya metode penyelidikan induktif yakni dari olah TKP, bukti-bukti materiil yang ada di TKP serta penyelidikan deduktif, yakni berupa keterangan saksi-saksi serta petunjuk di luar TKP saling mendukung dan memperoleh keidentikan satu sama lain sehingga menjadi suatu kesimpulan," terang Hengki.
Polisi akan Ungkap Penyebab Kematian pada Pekan Ini
Baca juga: Fakta Baru Kasus Kalideres, 1 Korban Sudah Meninggal Sejak 6 Bulan Lalu, Disisiri dan Disuapi Susu
Hengki mengungkapkan, pihaknya baru bisa mengekspos penyebab kematian satu keluarga itu pada Jumat (9/12/2022).
"Sambil menunggu penyusunan laporan akhir dari kedokteran forensik khususnya patologi anatomi dan pemeriksaan dari ahli sosiologi agama," ungkap dia.
Menurut Hengki, dalam mengungkap kasus kematian satu keluarga ini, perlu dilakukan kehati-hatian.
Sehingga, hingga kini, pihaknya terus mencari tahu penyebab peristiwa tersebut.
"Namun tugas kami dari kepolisian kita harus memastikan apakah ada tindak pidana atau tidak dan sebagainya sehingga kasus ini bisa dihentikan," ujarnya.