Doa Harian
Memasuki Bulan ke-5 Hijriah, Inilah 5 Keutamaan Bulan Jumadil Awal dan Amalan yang Dapat Dikerjakan
Sahabat muslim, saat ini kita memasuki bulan Jumadil Awal, bulan ke-5 hijriah tandai masuknya musim dingin, berikut beberapa keutamaan dan amalannya
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Sahabat muslim, saat ini kita memasuki bulan Jumadil Awal.
Tepat pada 25 November 2022 merupakan awal bulan Jumadil Awal 1444 H.
Jumadil Awal atau juga disebut Jumadil Ula merupakan bulan ke-5 dalam kalender Islam atau Hijriah.
Seperti bulan hijriah lainnya, tentu ada keistimewaan atau keutamaan bulan Jumadil Awal ini.
Baca juga: Doa-doa ketika Gempa Bumi yang Dibaca, Memohon Keselamatan dan Perlindungan, Lengkap dengan Artinya
Berikut ini Tribunjabar.id rangkum 5 keutamaan bulan Jumadil Awal lengkap dengan amalan yang dapat dikerajakan.
1. Bulan Musim Dingin
Bulan Jumadil Awal disebut juga sebagai bulan menandakan masuknya musim dingin.
Jumadil Awal juga disebut Jumadil Ula yang berasal dari dua kata, yakni Jumada dan Ula.
Jumada artinya dingin atau beku, sedangkan ula artinya pertama atau awal.
Demikian bulan ini menunjukkan bulan yang memasuki musim dingin dan membeku.
Tak heran, bila sebagian wilayah di dunia pada bulan ini biasanya turun salju atau musim hujan yang dingin.
Pada bulan Jumadil Awal atau Jumadil Ula menjadi bulan pertama dari musim sejuk atau musim dingin.
2. Puasa Sunah
Bagi umat muslim, di setiap bulannya dianjurkan mengerjakan amalan puasa sunah.
Sebagaimana dalam hadis Rasulullah SAW.
“Dan sesungguhnya cukuplah bagimu berpuasa tiga hari dari setiap bulan. Sesungguhnya amal kebajikan itu ganjarannya sepuluh kali lipat, seolah ia seperti berpuasa sepanjang tahun.” [HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan an Nasai].
Adapun puasa sunah yang dimaksud puasa Ayyamul Bidh.
Selain puasa Ayyamul Bidh, muslim juga dapat mengerjakan puasa Senin Kamis atau puasa sunnah lainnya.
Pada bulan Jumadil Ula atau Jumadil Awal 1444 Hijirah, sahabat muslim dapat melaksanakan puasa Ayyamul Bidh di pertengahan bulan.
Yakni pada tanggal 13, 14 dan 15 Jumadil Awal 1444 Hijriah.
Dalam kalender masehi, puasa Ayyamul Bidh di bulan Jumadil Awal 1444 H dapat dikerjakan pada tanggal 7, 8 dan 9 Desember 2022.
Baca juga: Bacaan Doa-doa Meminta Keselamatan untuk Negara dan Bangsa, Cocok Dipanjatkan di Momen Kemerdekaan
3. Memperbanyak Sedekah
Bersedekah merupakan amalan yang tiada henti untuk diamalkan setiap harinya.
Sedekah juga merupakan perintah langsung dari Allah SWT dan Rasul-NYA.
Sedekah adalah pemberian secara sukarela dan ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu.
Sudah menjadi kewajiban seorang muslim menyisihkan sebagian hartanya untuk berbagi kepada saudaranya yang serba kekurangan.
Sedekah harus dilandasi oleh rasa ikhlas dan tidak mengharapkan imbalan.
Allah SWT menjelaskan keistimewaan orang bersedekah dalam Alquran surah Al Baqarah ayat 261.
"Perumpamaan orang-orang yang mendermakan (shodaqoh) harta bendanya di jalan Allah, seperti (orang yang menanam) sebutir biji yang menumbuhkan tujuh untai dan tiap-tiap untai terdapat seratus biji dan Allah melipat gandakan (balasan) kepada orang yang dikehendaki, dan Allah Maha Luas (anugrah-Nya) lagi Maha Mengetahui."
Allah SWT juga telah menjanjikan surga bagi mereka yang rela menafkahkan sebagian hartanya untuk orang yang membutuhkan.
Sebagaimana hal ini terkandung dalam Al Quran Surat Ali Imran : 133-134.
وَسَارِعُوٓا۟ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
Artinya: "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa."
4. Meningkatkan Ketakwaan
Pada bulan Jumadil Awal, umat muslim juga dianjurkan menggiatkan perintah yang wajib.
Tentu saja, keutamaan ini dapat dilakukan kapan saja, termasuk di bulan Jumadil Awal.
Kapan pun seorang muslim dapat melakukan perbaikan.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Ar Ro’d: 11.
لَهُۥ مُعَقِّبَٰتٌ مِّنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦ يَحْفَظُونَهُۥ مِنْ أَمْرِ ٱللَّهِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۗ وَإِذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوْمٍ سُوٓءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُۥ ۚ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَالٍ
Artinya: “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.”
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”
“Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”
Maksud dari kandungan surat tersebut bahwa seseorang dapat meningkatkan diri dalam melaksanakan perintah wajib.
Seperti salat wajib, puasa Ramadhan, zakat dan lainnya. Meningkatkan diri juga berarti menjauhkan diri dari kekufuran dan yang dilarang dalam Islam.
Baca juga: 7 Keutamaan Bulan Muharam Disebut Syahrullah, Ini Amalan yang dapat Dikerjakan, Diajarkan Rasulullah
5. Memperbanyak Amalan Kebaikan
Seperti pada bulan lainnya, di Jumadil Awal juga muslim dianjurkan memperbanyak amalan.
Seperti memperbanyak zikir, mengamalkan salat sunah, hingga tilawah Al Quran.
Sesungguhnya mengerjakan amalan kebaikan dapat diamalkan kapan saja.
Selain itu, beberapa amalan kebaikan yang tak akan terputus, bahkan hingga hambasahaya telah tiada.
Demikian, itulah beberapa keutamaan atau amalan yang dapat dikerjakan umat muslim di bulan Jumadil Ula atau Jumadil Awal ini.
Doa Pergantian Bulan
Setiap menjelang pergantian bulan baru, umat muslim dapat memanjatkan doa syukur, termasuk menyambut bulan Jumadil Awal ini.
Dalam Islam, sebenarnya setiap waktu, detik demi detik maupun bulan demi bulan adalah waktu berharga yang perlu disyukuri.
Oleh karenanya, dianjurkan memanjatkan doa setiap menjelang pergantian bulan.
Berikut doa pergantian bulan yang dapat dipanjatkan, dikutip dari bincangsyariah.com.
الله اكبر الله اكبر الله اكبر الحمد لله الذي ذهب بشهر كذا وجاء بشهر كذا
Allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar. Alhamdulillahil ladzii dzahaba bi syahri kadzaa wa jaa-a bi syahri kadzaa.
Artinya : “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan bulan ini (sebutkan nama bulannya) dan telah mendatangkan bulan ini (sebutkan nama bulan yang baru).”
Doa pergantian bulan ini diambil dalam kitab Al Adabus Syariyah, Imam Ibn Muflih Al Maqdisi.