Gempa Bumi di Cianjur
Tangisan Balita dari Kebun, Ratusan Warga di Kaki Gunung Gede Terisolir, Banyak Balita dan Ibu Hamil
Kampung tersebut, berada di desa terpencil wilayah pertanian perkebunan Gedeh, yang akses jalan utamnya tertutup longsor.
Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Ratusan warga yang berada di kaki Gunung Gede tepatnya di Kampung Burangkeng, RW.01, Desa Mangunkerta, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terisolir pasca-gempa Cianjur, Kamis (24/11/2022).
Kampung tersebut berada di desa terpencil di wilayah pertanian perkebunan Gedeh, yang akses jalan utamanya tertutup longsor akibat gempa bumi, Senin (21/11/2022) lalu.
Ratusan pengungsi yang diperkirakan ada 99 kepala keluarga (KK) atau 300 jiwa tidak luput dari keberadaan anak-anak kecil yang kondisinya masih balita.
Suara tangis balita pun terdengar dari area kebun.
Bahkan ada ibu-ibu yang masih hamil muda berada di pengungsian tersebut.
Merespon adanya ratusan warga terisolir, Tim Kemanusiaan Badan Intelijen Negara (BIN) secara cepat langsung turun untuk memberikan bantuan.

Deputi VII BIN, Prabawa Ajie, mengatakan, BIN pihaknya langsung menyiapkan bantuan berupa paket makanan siap saji, peralatan anak-anak balita dan orang dewasa.
"Kondisinya ini sangat terpencil dan sangat memprihatinkan. Untuk saat ini belum mendapat bantuan sama sekali. Bantuan sudah ada, namun baru sampai di desa, dan jumlahnya sangat kecil," ujarnya.
Bahkan masyarakat setempat mendirikan tenda pengungsian di tengah persawahan dan perkebunan dengan kondisi sangat tidak layak.
"Kita akan terus berkomunikasi dengan stakeholder, dengan jajaran terkait untuk kiranya bisa memprioritaskan desa-desa yang belum terjamah bantuan, agar kita bergerak cepat, memberikan yang terbaik bagi saudara-saudara kita yang mendapat musibah gempa ini," pungkas Ajie.(Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Dian Herdiansyah)
Berita Tribunjabar.id lainnya di Google News