Lumpur Sisa Banjir Menumpuk di Jalan Sekitar Terasering Panyaweuyan Majalengka, Mulai Dibersihkan
Material lumpur yang terbawa arus menumpuk di tengah jalan. Banjir juga nyaris menyeret sejumlah motor yang sedang terparkir di salah satu objek wisat
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA- Pengelola objek wisata Terasering Panyaweuyan Majalengka melakukan pembersihan lumpur yang menumpuk di jalan kawasan wisata tersebut, Jumat (11/11/2022).
Hal itu setelah banjir melanda kawasan tersebut pada Kamis (10/11/2022) sore.
Diketahui, akibat peristiwa itu, material lumpur yang terbawa arus menumpuk di tengah jalan.
• Banjir Landa Kawasan Wisata Terasering Panyaweuyan, Jalan Berubah Jadi Sungai, Motor Nyaris Terseret
Selain itu, banjir juga nyaris menyeret sejumlah motor yang sedang terparkir di salah satu objek wisata favorit di kota angin tersebut.
Pengelola Objek Wisata Terasering Panyaweuyan Majalengka, Mulyadi (45) mengatakan, pihaknya langsung berupaya membersihkan material longsor yang menumpuk.
Hal itu, menurutnya, guna mencegah terjadinya kecelakaan pada kendaraan yang melintas.
"Ya tadi pagi kami berjibaku membersihkan material lumpur yang terbawa banjir kemarin."
"Ini mencegah terjadinya kecelakaan," ujar Mulyadi saat dikonfirmasi Tribun, Jumat (11/11/2022).
Selain itu, jelas dia, banyaknya material lumpur di jalan, membuat pemandangan kawasan wisata Panyaweuyan ternodai.
Pihaknya juga tak menginginkan, para wisatawan yang berkunjung tak betah jika kondisinya kotor.
"Ini juga untuk membuat pengunjung nyaman, apalagi mau weekend biasanya pengunjung banyak," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, banjir melanda jalan kawasan wisata Terasering Panyaweuyan di Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Kamis (10/11/2022).
Dalam video yang beredar, terlihat beberapa motor yang sedang terparkir di pinggir jalan nyaris terbawa arus yang cukup deras.
Salah satu warga Desa Sukasari Kaler, Mulyadi (45) mengatakan, banjir diduga terjadi akibat selokan yang tak bisa lagi menampung debit air.