Persib Bandung
Persib Bandung Dipastikan Siap jika Kompetisi Kembali Bergulir November, Ini Opsi Format Laganya
Persib siap kembali bertanding seandainya kompetisi Liga 1 kembali digelar pada 18 November ini.
Penulis: Adi Ramadhan Pratama | Editor: Seli Andina Miranti
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono, memastikan Persib siap kembali bertanding seandainya kompetisi Liga 1 kembali digelar pada 18 November ini.
Kembali bergulirnya kompetisi pada 18 November, ujar Teddy, memungkinkan kompetisi selesai tepat waktu, yakni 6 April 2023.
Namun, karena banyaknya laga yang tertunda pascapenghentian sementara kompetisi awal Oktober lalu, maka akan banyak pula pertandingan tunda yang harus digelar, dan itu berarti jarak antar pertandingan menjadi semakin rapat.
"Tapi, kan itu konsekuensinya. Kami sih oke. Kami kan tunduk pada pemerintah dan bagaimana pun skemanya yang diberlakukan," ujar Teddy saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (5/11).
Kemungkinan kompetisi digelar 18 November muncul menyusul pertemuan para pemilik klub Liga 1 bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Jumat lalu. Dalam pertemuan itu dibahas beberapa opsi dimulainya Liga 1 2022/2023, yakni 18 November, 25 November, atau 2 Desember 2022.
Opsi-opsi tersebut, ujar Teddy, akan menjadi pilihan jika segala sesuatunya berjalan sebagaimana yang mereka harapkan, yakni kompetisi kembali diizikan bergulir dalam waktu dekat.
"Jadi belum fix. Tapi kalau sampai semuanya oke, semuanya bisa dilanjutkan, [opsi] itu rencananya," jelas Teddy.
Baca juga: Erwin Ramdani Sudah Ikut Gim Internal, Dokter Persib Bandung Ungkap Kondisinya Saat Ini
Kemungkinan kembali digelarnya kompetisi, November ini, sebelumnya juga sempat disampaikan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan. Ia mengatakan ada kemungkinan Liga 1 akan kembali berjalan pada 25 November 2022.
Namun, sebelum itu, akan digelar dahulu tiga pertandingan tunda antara Barito Putera vs PSM Makassar, PSIS Semarang vs Bhayangkara FC, dan Persib Bandung vs Persija Jakarta.
Ketiga laga itu, sebut Iriawan, dilakukan sebagai uji coba dari sejumah opsi format pertandingan yang mereka persiapkan, yakni bubble to bubble, tanpa penonton, dan perubahan format kompetisi.
Namun, terkait opsi-opsi itu, PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar, mengaku sama sekali tak sepakat, terutama untuk opsi pertama dan kedua.
Menurut Umuh, pertandingan yang menggunakan format bubble akan memutus mata pencaharian masyarakat.
"Sebaiknya tetap home-away, karena di situ akan membangkitkan ekonomi di daerah," jelas Umuh Muchtar saat ditemui di Bandung, Sabtu (5/11).
Umuh mengaku, ia juga tak setuju dengan kebijakan laga tanpa penonton.
"Janganlah, pertandingannya nanti tidak akan ramai," ujarnya.
Baca juga: Bos Persib Bandung Tidak Setuju Format Bubble dan Tanpa Penonton: Memutus Mata Pencaharian
Umuh mengatakan, semua klub, bukan saja Persib, pasti sangat mengharapkan para suporternya bisa datang ke stadion dan memberikan dukungan secara langsung.
Meski demikian, mengingat kondisinya, sejumlah pembatasan mungkin harus dilakukan.
"Tetap ada penonton, tapi mungkin dibatasi saja jumlahnya," kata Umuh.
Meski opsi-opsi bergulirnya liga sudah mulai dibahas para pemilik klub dan PT LIB, pengamat hukum olahraga, Eko Noer Kristiyanto atau akrab disapa Eko Maung, pesimistis bahwa liga bisa kembali bergulir dalam waktu dekat.
Menurutnya, ada banyak masalah yang harus diselesaikan PSSI sebelum kompetisi bisa kembali diizinkan.
Bukan saja soal pembenahan infrastruktur dan regulasi, tapi juga sumber daya manusia (SDM)-nya.
"Artinya, SDM-nya harus kompeten. SDM yang enggak kompeten, yang enggak ngerti bola harus diganti," ujarnya, Jumat lalu.
Selain pembenahan kualitas tersebut, PSSI juga harus melakukan sosialisasi dan mengkoordinasikan seluruh pihak terlibat dalam penyelenggaraan pertandingan sepakbola.
"Jika hal-hal fundamental itu belum dilakukan, maka belum ada perubahan yang signifikan dilakukan PSSI setelah ada kejadian kemarin (Kanjuruhan), jadi saya yakin Liga Indonesia belum akan bisa digelar dalam waktu dekat, apalagi bulan ini," ujarnya.
Baca juga: Soal Laga Persib Bandung vs Persija Jakarta Digelar 20 November, Teddy Tjahjono Bingung Jawab Apa
Meski begitu Eko pun berharap, segera ada kepastian kapan kompetisi bisa kembali dimulai. Meski jangan dipaksakan juga apabila seluruh aspek yang harus dibenahi ternyata belum memadai.
"Tapi, kepastian (kelanjutan Liga) mah harus ada, karena kaitan bukan hanya dengan pemain dan pelatih, tapi juga nasib dari sponsor atau investor, dan semua pihak yang menanti kepastian ini. Cuma, sekali lagi, kepastian ini jangan dipaksakan, karena nanti malah jadi kontra produktif," katanya.
(adi ramadhan pratama/cipta permana)