Landak Jawa dan Kucing Hutan Jadi Penghuni Baru Gunung Ciremai, Dilepasliarkan di Wilayah Majalengka
Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) melepasliarkan tujuh satwa sebagai penghuni baru di kawasan Gunung Ciremai.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) melepasliarkan tujuh satwa sebagai penghuni baru di kawasan Gunung Ciremai.
Proses pelepasliaran dilakukan di wilayah Majalengka pada ketinggian ribuan meter di atas permukaan laut (MDPL).
Kepala Balai TNGC, Maman Surahman, mengatakan, pelepasliaran itu dilakukan di wilayah kawasan TNGC lingkup Seksi Pengelolaan TN Wilayah II Majalengka yang berada pada ketinggian 1.450 mdpl.
Ketujuh satwa itu adalah landak jawa (Hysterix javanica) sebanyak 1 ekor, kukang jawa (Nycticebus javanicus) sebanyak 1 ekor, musang pandan (Paradoxurus hermaphroditus) sebanyak 2 ekor, dan kucing hutan (Felis bengalensis) sebanyak 3 ekor.
Baca juga: VIRAL Seorang Perempuan di Majalengka Tinggal di Gua Bawah Pemakaman, Sering Alami Kejadian Mistis
"Dilepasliarkan kemarin, satwa tersebut merupakan seserahan masyarakat dari Jakarta melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta," ujar Maman melalui keterangan resminya yang diterima Tribun, Jumat (4/11/2022).
Sebelum dilepasliarkan, kata dia, satwa-satwa tersebut juga direhabilitasi di Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Tegal Alur.
Lokasi yang menjadi tempat pelepasliaran sendiri merupakan tempat yang memiliki tutupan lahan berupa tutupan hutan alam campuran dengan jenis-jenis pohon khas hutan pegunungan yang dapat dijumpai.
Jenis pepohonan itu antara lain masawa (Anisoptera sp.), saninten (Castanopsis argentea), pasang (Lithocarpus sp.), beunying (Ficus fistulosa), serta walen (Ficus ribes).
Baca juga: Bupati Majalengka Raih 2 Penghargaan dari Kemenhukham RI dan Pemprov Jabar
"Selain itu, pada lokasi juga dijumpai pinus (Pinus merkusii), kaliandra merah (Calliandra calothyrsus), dan kaliandra putih (Calliandra tetragona)," ucapnya.
Maman menambahkan, satwa-satwa tersebut juga sebelumnya telah diperiksa kesehatannya oleh dokter hewan.
Hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi sehat dengan kondisi fisik yang normal.
Selain itu, tidak ada gejala penyakit dan sifat alami yang siap untuk dilepasliarkan.
“Kami berharap, bertambahnya penghuni baru akan memberikan keseimbangan ekosistem yang baik bagi komunitas yang ada di habitat TN Gunung Ciremai, terutama bagi penyangga kehidupan manusia yang ada di sekitarnya," jelas dia. (*)