Semua Exco PSSI Harus Diganti Jika Iwan Bule Tak Terpilih Lagi Jadi Ketum PSSI, Kata Wak Haji Umuh

PSSI memutuskan untuk menggelar KLB menyusul permintaan Persis Solo dan Persebaya Surabaya pasca-tragedi Kanjuruhan

Penulis: Adi Ramadhan Pratama | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/ Kiki Andriana
Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Umuh Muchtar saat diwawancara TribunJabar.id di kediamannya di Ciluluk, Tanjungsari, Sumedang, Minggu (16/10/2022). omisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar, mengatakan Komite Eksekutif (Exco) PSSI harus diganti jika  seusai Kongres Luar Biasa (KLB) nanti, Mochamad Iriawan tak lagi menjabat sebagai Ketua Umum PSSI. 

"Ini berkaitan salah satu butir rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang mengatakan bahwa pemerintah tidak akan memberikan izin untuk kompetisi apabila tidak dilakukan KLB, itu jadi pertimbangan," ujarnya.

"Dua poin di atas, menjadi alasan agar ekosistem sepakbola tetap bergulir, agar tidak terjadi benturan baik yang pro dan kontra agar tidak merugikan." 

Harus Serius

PSGC Ciamis, salah satu klub voter mengaku akan segera berembuk untuk menentukan sikap terkait akan dilaksanakannya KLB ini. 

Perwakilan manajemen PSGC Ciamis, Erwan Dermawan, mengatakan keputusan percepatan KLB tentu diambil dengan pertimbangan yang matang.

Sejauh ini, ungkap Erwan, belum mengetahui apakah pada KLB nanti juga akan dilakukan pergantian Ketum PSSI atau tidak. 

"Kami kan belum tahu karena belum ada pemberitahuan secara resmi,” ujar Erwan.

Namun, kalaupun agenda itu ada, Erwan berharap siapapun yang terpilih nanti dapat membawa sepak bola di Tanah Air lebih maju lagi dan liga kembali bergulir.

Hal senada juga diungkapkan Presiden Klub PSKC Cimahi, Eddy Moelyo. KLB, ujar  Eddy, sejatinya adalah hal yang biasa saja di setiap organisasi.

"Tetapi kalau terjadi KLB seperti ini, yang harus dipikirkan voter-voter adalah memilih orang-orang yang tidak berkepentingan untuk dirinya sendiri," kata Eddy, kemarin.

Eddy mengatakan, semua voter harus memilih orang yang serius untuk mengubah dan membuat regulasi sepak bola Indonesia.

"Sehingga kompetisi liga 1, liga 2, liga 3 ini, berjalan fair play," ujarnya. (adi ramadhan pratama/nazmi abdurahman/andri m dani)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved