Pengakuan Orang Tua Rohimah ART Asal Garut yang Dianiaya Majikan di KBB, Sudah Lama Putus Komunikasi

Rohimah (28), seorang asisten rumah tangga asal Garut, menjadi korban penyekapan dan penganiayaan majikannya di Kabupaten Bandung Barat.

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar
Tikah (kanan) bersama anak-anaknya saat ditemui Tribunjabar.id di kediamannya di Kampung Cinangor RT02 RW01, Desa Pangeureunan, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (30/10/2022). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Rohimah (28), seorang asisten rumah tangga asal Garut, menjadi korban penyekapan dan penganiayaan majikannya sendiri di Perumahan Bukit Permata, Blok G1, RT 04/22, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Korban adalah warga Kampung Cinangor RT02 RW01, Desa Pangeureunan, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Rohimah bekerja di rumah majikannya, J (29) dan L (28), di Bandung Barat.

Ibunda Rohimah, Ikah (69), mengatakan anaknya itu sudah bekerja dengan majikannya selama kurang lebih 5 bulan.

Baca juga: Cerita Warga Saat Mendobrak Pintu Rumah Majikan ART yang Disekap dan Disiksa di Bandung Barat

Namun, komunikasi korban dengan keluarga di Garut sempat terputus satu bulan setelah korban bekerja.

"Ada kabar itu hanya sekali, pas bulan pertama kerja saja, ke sininya tidak ada komunikasi lagi," ujarnya saat ditemui Tribunjabar.id di kediamannya, Minggu (30/10/2022).

Ikah sempat bertanya-tanya alasan anaknya itu tidak ada kabar selama berbulan-bulan.

Ia pun mencoba menghubungi orang yang menyalurkan anaknya bekerja.

Dari komunikasi itu, ucap Ikah, ada kabar bahwa majikan anaknya itu mengatakan Rohimah dalam kondisi sehat dan betah dalam kerjanya.

"Katanya anak saya betah-betah saja. Pas ada kabar lagi anak saya ternyata diperlakukan biadab," ucapnya.

Ikah menuturkan ia merasa terpukul dengan kondisi anaknya saat ini.

Ia tidak menyangka anak kesayangannya itu jadi korban kebengisan sang majikan.

Pihak keluarga menurutnya pertama kali mendapat kabar dari ibu-ibu PKK di kampung halamannya, setelah penyekapan dan penganiayaan anaknya banyak diberitakan.

"Rohimah itu janda, sudah pisah dengan suaminya, punya anak satu perempuan, masih kelas dua SD," ucap Ikah.

Saat ini, pihak keluarga tengah menunggu kabar terkini terkait kondisi korban.

Menurutnya, beberapa anggota keluarga sudah berada di Rumah Sakit Sartika Asih Bhayangkara Bandung untuk mendampingi korban.

Ikah hanya bisa mendoakan keselamatan anaknya.

Ia berharap Rohimah segera pulih dan segera kembali pulang ke Garut.

"Ya, hanya bisa berdoa, semoga sehat dan kembali pulang ke kampung," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved