Liga Inggris

Legenda Liverpool Ini Menilai Lini Tengah The Reds Di-bully Para Gelandang Leeds United

Salah satu legenda Liverpool, Graeme Souness, menilai The Reds menjadi korban bullying saat dipermalukan Leeds United 1-2 di pekan ke-14 Liga Inggris.

Editor: Hermawan Aksan
Oli SCARFF / AFP
Ekspresi dua pemain Liverpool, Roberto Firmino (kanan) dan James Milner, setelah peluit akhir pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Liverpool dan Leeds United di Anfield, 29 Oktober 2022. Graeme Souness menilai lini tengah Liverpool saat ini tidak mampu lagi memainkan sepak bola Juergen Klopp yang terkenal cepat dan intens. 

TRIBUNJABAR.ID - Salah satu legenda Liverpool, Graeme Souness, menilai The Reds menjadi korban bullying saat dipermalukan Leeds United 1-2 pada pekan ke-14 Liga Inggris, Minggu (30/10/2022) dini hari WIB.

Graeme Souness secara khusus menyoroti intesitas dan kreativitas lini tengah Liverpool.

Souness menilai lini tengah Liverpool saat ini tidak mampu lagi memainkan sepak bola Juergen Klopp yang terkenal cepat dan intens.

"Level Liverpool merosot jauh dibandingkan beberapa tahun terakhir. Liverpool pada dasarnya selalu mem-bully tim lawan. Lini tengah mereka selalu melakukan itu," kata Souness dikutip dari Sky Sports.

Baca juga: Hasil Liga Inggris Liverpool vs Leeds United, The Reds Kalah di Kandang, Kini Terpaku di Urutan 9

"Sekarang, Liverpool di-bully. Itu membuat mereka rentan di belakang."

"Lini tengah Liverpool juga kesulitan menciptakan peluang di depan,"ujar Souness.

"Liverpool tidak seperti yang biasa kita lihat dalam lima tahun terakhir."

"Mereka tidak bermain dengan intensitas yang sama."

"Kaki mereka tidak mampu lagi melakukan itu," ucap sosok asal Skotlandia itu.

Menurut Souness, salah satu faktor yang membuat lini tengah Liverpool sangat rentan adalah usia.

Souness secara tidak langsung menilai Liverpool harus segera merombak lini tengah mereka jika ingin kembali ke level sebelumnya.

"Jika benar, data menunjukkan bahwa Leeds berlari 11 km lebih banyak dari Liverpool," kata Souness. 

Graeme Souness
Graeme Souness (Web)

"Itu artinya, satu pemain Leeds berlari 1 km lebih banyak dari satu pemain Liverpool. Itu perbedaan besar," ucap pria berusia 69 tahun itu.

"Jika melihat lini tengah Liverpool, Thiago sudah berusia 31 tahun, Henderson 31 tahun, dan Fabinho 29 tahun," kata Souness.

"Setelah itu, ada Naby Keita dan Oxlade-Chamberlain yang rentan cedera."

"Curtis Jones masih berusia 19 tahun dan Harvey Elliot 19 tahun," ujar Souness.

"Saya menilai lini tengah Liverpool sekarang bukan lagi komposisi yang membuat mereka akan kembali ke level sebelumnya dan meraih trofi," tutur Souness menambahkan.

Liverpool sebenarnya sudah mendatangkan Arhtur Melo dari Juventus dengan status pinjaman awal musim ini.

Transfer itu bertujuan untuk menambal lubang lini tengah Liverpool setelah Thiago Alcantara dan Jordan Henderson menderita cedera awal musim ini.

Namun, kedatangan Arthur Melo ternyata tidak menyelesaikan masalah lini tengah Liverpool.

Gelandang asal Brasil itu justru menambah daftar panjang cedera Liverpool.

Hingga saat ini, Arthur Melo masih bermain satu kali selama 13 menit dengan seragam Liverpool.

Arthur Melo secara tidak langsung hanya pindah tempat perawatan dari Juventus ke Liverpool karena cedera pahanya kambuh.

Terkait cedera Arthur Melo, Juergen Klopp sempat buka suara.

Klopp menilai Arthur Melo harus menepi lama karena cedera pahanya cukup parah.

Meski demikian, Klopp menyebut Liverpool tidak berniat mengembalikan Arthur Melo ke Juventus pada bursa transfer Januari 2023.

Kekalahan dari Leeds membuat Liverpool kini tertahan di peringkat ke-9 klasemen Liga Inggris dengan koleksi 16 poin dari 12 laga.

The Reds untuk sementara tertinggal 13 angka dari sang juara bertahan Manchester City yang duduk di puncak klasemen. (*)

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved