Derita Gizi Buruk, Bocah 10 Tahun di Indramayu Tidur di Atas Ayunan Kain, Kadang hanya Beralas Tikar

Untuk memenuhi asupan gizi Eri Shinta, bocah tersebut selalu diberi susu saset yang biasa dijual di warung.

Tribun Cirebon/ Handhika Rahman
LPAI Indramayu saat menjenguk Eri Shinta bocah penderita gizi buruk di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Minggu (30/10/2022). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Eri Shinta, bocah perempuan 10 tahun di Kabupaten Indramayu menderita gizi buruk.

Keterbatasan ekonomi membuat anak bungsu pasangan Wahyu dan Rasingkem ini tidak bisa tumbuh normal seperti anak-anak pada umumnya.

Di rumah kontrakan yang berdinding batu bata di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Eri Shinta dirawat seadanya oleh ayahnya seorang diri.

Baca juga: PILU Bocah 10 Tahun di Indramayu Derita Gizi Buruk, Berat hanya 13 Kilogram, Tubuh Kurus Kering

Ibunya diketahui sudah meninggal dunia sekitar 2 tahun lalu.

Di rumah tersebut Eri Shinta biasa tidur di atas ayunan kain yang terbuat dari sarung. Terkadang bocah tersebut hanya tidur beralas tikar di kamar rumah.

"Iya tidak punya kasur," ujar ayah dari Eri Shinta, Wahyu (49) kepada Tribuncirebon.com, Minggu (30/10/2022).

Wahyu menceritakan, sehari-hari ia hanya bekerja sebagai buruh tani dengan penghasilan tidak menentu.

Uang tersebut harus cukup untuk memenuhi kebutuhan ia dan lima orang anaknya.

"Tapi alhamdulillah anak ke satu, kedua, sama ketiga sudah kerja jadi nelayan, bisa sedikit bantu-bantu," ujar dia.

Wahyu menyampaikan, karena sudah tidak ada istri, untuk kebutuhan makan sekeluarga, ia biasa makan dengan lauk telur dan mie.

Sesekali kata dia, membeli sayur yang sudah matang untuk disantap bersama-sama.

Baca juga: Memilukan, Batita Muhammad Sidiq Alami Gizi Buruk, Orangtua Bercerai, Kini Dirawat Oleh Neneknya

Kondisi itu dialami Wahyu sekeluarga selama 2 tahun terakhir sejak istrinya meninggal dunia.

"Tapi memang (Eri Shinta) susah untuk makan, makanya tubuhnya kurus," ujar dia.

Di sisi lain, kata Wahyu, untuk memenuhi asupan gizi Eri Shinta, bocah tersebut selalu diberi susu saset yang biasa dijual di warung.

Wahyu sangat berharap, anak kelimanya itu bisa sembuh dan normal seperti anak-anak pada umumnya.

"Kalau waktu umur 1-3 tahun memang suka dikasih susu SGM, kalau sekarang hanya beli susu saset di warung," ucap dia.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved