Anggi Frisca Angkat Kisah Disabilitas Lewat Film Tegar
Sutradara Film Tegar Anggi Frisca berani menampilkan trend film yang mengangkat kisah disabilitas dalam film tegar
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Film horor menjadi salah satu film yang digemari oleh masyarakat. Bahkan akhir tahun ini film horor tampak memeriahkan bioskop tanah air karena tingginya minat penonton film horor di Indonesia.
Sebagai sutradara film, Anggi Frisca justru berani untuk tampil beda dengan mengangkat cerita yang berbeda dari film yang sedang ramai di pasaran.
Anggi Frisca dikenal sebagai filmmaker yang mengangkat isu-isu lingkungan dan sosial.
Bahkan di akhir tahun ini, ia memproduksi film Tegar yang mengangkat cerita soal anak berkebutuhan khusus yang ingin sekolah dan memiliki teman.
Anggi mengatakan dalam membuat karyanya ini, ia tidak hanya berpikir akan untung dan rugi.
"Justru saya akan merasa rugi jika film ini tidak berhasil disiarkan ke banyak orang. Lebih rugi apa yang saya perjuangkan tidak terdengar oleh orang banyak," ujar Anggi saat ditemui di XXI Cihampelas Walk, Jumat (29/10/2022).
Film Tegar ini kata Anggi sejalan dengan kampanye #LeaveNoOneBehin yang menyuarakan tagline "nothing about us without us.
Film ini memperjuangkan ruang untuk masyarakat inklusi, sebanyak 10 persen dari kru merupakan kawan yang berkebutuhan khusus turut mengambil peran dalam proses produksinya.
"Film ini berangkat dari pemikiran tentang apa yang kita lakukan di kondisi terisolasi dan cara kita menegarkan diri dalam keterbatasan," ujarnya.
Melalui film Tegar, Anggi ingin memberikan pesan tentang support system dalam keluarga ramah inklusi, dilema pola asuh bagi wanita, hingga kebutuhan mendesak akan adaptasi pendidikan Indonesia untuk masyarakat inklusi.
Anggi juga ingin menyampaikan akan pesan untuk kesetaraan nilai-nilai inklusi karena mereka memiliki harapan, mimpi, dan cita-cita yang sama.
Menjadi sinematografer selama 15 tahun membuat keinginan Anggi menjadi sutradara lebih dalam karena ia semakin banyak belajar terutama memecahkan masalah kehidupan untuk dirinya sendiri.
Saat special screening di Bandung, Anggi merasa senang karena antusiasme penonton begitu tinggi dimana film ini akan tayang di bioskop pada 24 November mendatang.