Waktunya Duha, Begini Tata Cara Salat Duha, Lengkap dengan Bacaan Niat dan Doa

Salat Duha dilakukan setelah matahari terbit sempurna hingga waktu istimewa atau waktu matahari tepat di atas sebuah benda.

gomuslim
Ilustrasi salat 

TRIBUNJABAR.ID - Waktu Duha telah tiba, inilah saatnya umat muslim dapat mengerjakan salat Duha.

Salat Duha adalah salat sunah yang dikerjakan pada waktu Duha atau pagi hari.

Salat ini dilakukan setelah matahari terbit sempurna hingga waktu istimewa atau waktu matahari tepat di atas sebuah benda.

Berikut ini Tribunjabar.id rangkum tata cara salat duha lengkap dengan bacaan niat beserta bacaan doanya.

Tata Cara Salat Duha

Salat Duha dikerjakan sebanyak dua rakaat namun bisa lebih dari itu dengan bilangan genap.

Sebagian ulama menyebut salat Duha maksimal delapan rakaat ada pula yang berpendapat tidak ada batasnya.

Berdasarkan hadis dari Ummu Hani’ yang dikutip dari muslim.or.id:

أنَّ النبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم عامَ الفتحِ صلَّى ثمانَ ركعاتٍ سُبحةَ الضُّحى

“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam di tahun terjadinya Fathu Makkah beliau Salat delapan rakaat salat Duha” (HR. Bukhari no. 1103, Muslim no. 336).

Baca juga: Keutamaan Salat Tahajud, Lengkap Dengan Bacaan Niat dan Doa Setelah Tahajud

Sebagian ulama berpendapat tidak ada batasannya. Dalilnya hadits dari Aisyah radhiallahu’anha,

كان النبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم يُصلِّي الضُّحى أربعًا، ويَزيد ما شاءَ اللهُ

“Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam Salat dhuha empat raka’at dan beliau biasa menambahkan sesuka beliau” (HR. Muslim no. 719).

Ini pendapat yang dikuatkan oleh Ath Thabari, Syaikh Ibnu Baz dan Syaikh Ibnu Al Utsaimin.

Sebagian ulama menyamakan salat Isyraq dengan salat Duha. Tetapi ulama lain membedakan salat Isyraq dan salat Duha.

Untuk melaksanakan salat Duha, perlu memahami niat dan tata cara salat duha terlebih dahulu.

Berikut informasi seputar salat Duha mulai dari niat, tata cara salat Duha, hingga doa di akhir salat.

Niat Salat Duha

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatad dhuhā rak‘ataini lillāhi ta‘ālā.

Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah SWT

Baca juga: Inilah 10 Pahala Berlimpah Mengerjakan Sholat Dhuha di bulan Ramadhan, Wasiat Rasulullah untuk Umat

Tata Cara Salat Duha

Tata cara salat Duha seperti salat lainnya.

Setiap dua rakaat diakhiri dengan salam.

  1. Takbiratul ihram
  2. Membaca doa Iftitah
  3. Membaca surat Al-Fatihah
  4. Membaca surat Alquran
  5. Rukuk
  6. I'tidal
  7. Sujud
  8. Duduk di antara dua sujud
  9. Sujud kedua
  10. Berdiri lalu mengerjakan rakaat kedua
  11. Membaca surat Al-Fatihah
  12. Membaca surat Alquran
  13. Rukuk
  14. I'tidal
  15. Sujud
  16. Duduk di antara dua sujud
  17. Sujud kedua
  18. Tasyahhud akhir
  19. Salam

Doa salat Duha

Doa ini dianjurkan dibaca sesudah salat Duha.

Semoga dengan doa ini Allah mengabulkan permintaan kita.

Berikut ini doanya.

اَللَّهُمَّ إِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاؤُكَ وَالبَهَاءَ بَهَاؤُكَ وَالجَمَالَ جَمَالُكَ وَالقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللَّهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي الأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَإِنْ كَانَ مُعْسِرًا فَيَسِّرْهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِي مَا آتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ اَللَّهُمَّ بِكَ أُصَاوِلُ وَبِكَ أُحَاوِلُ وَبِكَ أُقَاتِلُ ثُمَّ يَقُوْلُ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ 

Allâhumma innad dhuhâ’a dhuhâ’uka, wal bahâ’a bahâ’uka, wal jamâla jamâluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ‘ishmata ishmatuka. Allâhumma in kâna rizkî fis samâ’i, fa anzilhu. Wa in kâna fil ardhi, fa akhrijhu.

Wa in kâna mu‘siron, fa yassirhu. Wa in kâna harâman, fa thahhirhu. Wa in kâna ba‘idan, fa qarribhu bi haqqi dhuhâ’ika, wa bahâ’ika, wa jamâlika, wa quwwatika, wa qudratika.

Âtinî mâ âtaita ‘ibâakas shâlihîn. Allâhumma bika ushâwilu, wa bika uhâwilu, wa bika uqâtilu.

Rabbighfir lî, warhamnî, watub ‘alayya. Innaka antat tawwâbur rahîm. 40 atau 100 kali.

Artinya, “Tuhanku, sungguh waktu dhuha adalah milik-Mu. Yang ada hanya keagungan-Mu. Tiada lagi selain keindahan-Mu. Hanya ada kekuatan-Mu. Yang ada hanya kuasa-Mu.

Tidak ada yang lain kecuali lindungan-Mu. Tuhanku, kalau rezekiku di langit, turunkanlah. Kalau berada di bumi, keluarkanlah. Kalau sulit, mudahkanlah. Kalau haram, gantilah jadi yang suci. 

Bila jauh, dekatkanlah dengan hakikat dhuha, keagungan, kekuatan, kekuasaan-Mu. Tuhanku, berikanlah aku apa yang Kau anugerahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh. Tuhanku, dengan-Mu aku bergerak. Dengan-Mu aku berusaha.

Dengan-Mu, aku berjuang. Tuhanku, ampunilah segala dosaku. Turunkan rahmat-Mu kepadaku. Anugerahkanlah tobat-Mu untukku. Sungguh Engkau maha penerima tobat, lagi maha penyayang.”

Keutamaan salat Duha

Salat dhuha menggantikan kewajiban sedekah untuk semua persendian sebagaimana dalam hadits Abu Dzar dan Buraidah di atas.

Dari Nu’aim bin Hammar Al Ghathafani, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ

“Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at Salat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang” (HR. Tirmidzi no. 475, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami’ no. 4342).

Salat dhuha juga disebut sebagai Salat awwabin, yaitu Salatnya orang-orang yang banyak kembali kepada Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

صلاةُ الأوَّابينَ حين تَرمَضُ الفِصَالُ

“Salat awwabin adalah ketika anak unta merasakan terik matahari” (HR. Muslim no. 748).

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved