Persib Bandung
Bos Persib Bandung Umuh Muchtar Optimistis SOP Baru Bakal Dipatuhi Bobotoh, Tragedi GBLA Jadi Acuan
Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Umuh Muchtar mengapresiasi langkah Polda Jabar menyusun kembali SOP dalam pengamanan sepakbola di Jabar.
TRIBUNJABAR.ID - Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Umuh Muchtar mengapresiasi langkah Polda Jabar menyusun kembali SOP dalam pengamanan sepak bola di Jabar.
Menurutnya, keamanan dalam pertandingan sepak bola termasuk laga Persib Bandung merupakan hal yang paling utama.
Umuh optimistis, aturan yang dibuat Polda Jabar akan dapat dipahami dan dipatuhi oleh semua pihak, termasuk suporter Persib Bandung, bobotoh.
"Saya yakin bobotoh sangat baik dan tertib, dan siap mendengarkan apa yang disampaikan oleh Polda Jawa Barat," kata Umuh.
Baca juga: Update Tragedi Kanjuruhan, Polda Jabar Susun 106 Pasal SOP Pengamanan Sepak Bola
Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono mengatakan, Persib akan terus memperbaiki penyelenggaraan pertandingan kandang supaya memberikan rasa aman dan nyaman kepada semua pihak, termasuk Bobotoh.
Hal itu disampaikan Teddy dalam Focus Group Discussion (FGD) "Transformasi Persepakbolaan di Tengah Dinamika Fanatisme Suporter" yang diinisiasi Polda Jabar di Grand Pasundan Convention Hotel Bandung, Senin, 10 Oktober 2022.
"Sistem pengelolaan pertandingan yang Persib terapkan sejak dimulainya Liga 1 2022/2023 sebagai bentuk mitigasi terhadap kemungkinan terburuk yang sebelumnya pernah terjadi.
"Memang, pengelolaan pertandingan yang kami terapkan ini belum sempurna. Karena itu, kami terus mengevaluasi penyelenggaraan pertandingan untuk penyempurnaan sistem di berbagai aspek," kata Teddy.
Dari aspek ticketing, Persib menjualnya secara online melalui laman Persib .co.id dan Persib Apps. Penjualan tiket online merupakan salah satu cara meningkatkan kualitas pelayanan dan kemudahan buat calon penonton.
"Itu semua merupakan hasil sinergi dengan berbagai pihak demi terciptanya iklim pertandingan yang aman dan nyaman. Sebab dengan cara itu sepak bola Indonesia bisa dinikmati semua kalangan. Kami berkomitmen untuk konsisten mengutamakan keamanan dan kenyamanan," kata Teddy.
Sementara itu, Kapolda Jabar, Irjen Pol. Drs. Suntana. MSi. mengatakan, kepolisian memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) pengamanan pertandingan sepakbola.
Polda Jabar menyusun aturan itu berdasarkan evaluasi peristiwa yang sebelumnya terjadi di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), pada pertandingan Piala Presiden, 17 Juni 2022 lalu.
"Itu adalah rambu-rambu yang kita buat berdasarkan kesepakatan semua pihak agar menjadi SOP bersama dalam penyelenggaraan pertandingan di wilayah provinsi Jawa Barat. Itu hasil kesepakatan semua. Apa yang ditampilkan di dalam FGD itu ada di dalam 106 pasal yang kita rencanakan menjadi SOP bersama," ungkapnya.
Dalam FGD ini hadir juga secara daring, AFC Safety Security Officer dan PFA Safeguardian Committee Chairman, Nugroho Setiawan.
Ia mengatakan, FIFA menyebutkan tiga aspek yang membuat sebuah pertandingan menjadi aman dan nyaman. Menurutnya, apa yang sudah dilakukan Persib sudah baik.
"Pertama adalah kesamaan persepsi, infrastruktur stadion dan perilaku suporter. Yang pertama, saya sudah dengar dari Pak Teddy dan sudah berjalan dengan baik juga dari Polda Jabar yang bahkan menyiapkan 106 pasal.
"Persib juga sudah sangat baik dalam berkoordinasi dengan Polda Jabar dan juga pihak-pihak lain, termasuk suporter," dalam paparnya. (persib.co.id/tribunjabar.id)