KEUTAMAAN Puasa Ayyamul Bidh Setara Puasa Satu Tahun Penuh, Ini Jadwalnya di Bulan Oktober
Inilah keutamaan puasa Ayyamul Bidh serta jadwalnya di bulan Oktober 2022. Dimulai hari ini, Minggu (9/10/2022).
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TRIBUNJABAR.ID - Inilah keutamaan puasa Ayyamul Bidh serta jadwalnya di bulan Oktober 2022.
Ada banyak amalan puasa sunah yang bisa dilakukan oleh umat Muslim.
Salah satunya adalah puasa Ayyamul Bidh.
Adapun puasa Ayyamul Bidh ini dilaksanakan setiap bulan pada tanggal 13, 14, dan 15 pada kalender Hijriah kecuali pada hari tasyrik.
Saat ini pada kalender Hijriah sudah memasuki bulan Rabiul Awal.
Pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh di bulan Rabiul Awal ini bertepatan dengan bulan Oktober.
Tepatnya dilaksanakan pada tiga hari berikut:
Baca juga: Jadwal Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Rabiul Awal 1444 H, Sehari Setelah Maulid Nabi Muhammad SAW
- Minggu, 9 Oktober 2022 (13 Rabiul Awal 1444 H)
- Senin, 10 Oktober 2022 (14 Rabiul Awal 1444 H)
- Selasa, 11 Oktober 2022 (15 Rabiul Awal 1444 H)
Lantas apa saja keutamaan melaksanakan puasa Ayyamul Bidh?
Berikut keutamaan puasa Ayyamul Bidh:
1. Seperti berpuasa sepanjang tahun
Terdapat nilai penting dari puasa sunah tiga hari dalam sebulan, yaitu seperti berpuasa sepanjang tahun.
Sebagaimana diisyaratkan Rasulullah SAW dalam sebuah hadis,
صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari no. 1979).
Baca juga: BESOK Puasa Ayyamul Bidh Rabiul Awal 1444 H, Ini Bacaan Niat Serta Keutamaan Melaksanakannya
Lebih jelasnya pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh disampaikan Abu Dzar.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda padanya,
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi no. 761 dan An Nasai no. 2425. Abu ‘Isa Tirmidzi mengatakan bahwa haditsnya hasan).
2. Mengikuti anjuran Rasulullah
Diriwiyatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ
“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: 1- berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2- mengerjakan shalat Dhuha, 3- mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari no. 1178).
3. Mengikuti Kebiasaan Rasulullah
Rasulullah tidak hanya menganjurkan untuk berpuasa tiga hari dalam sebulan, tetapi beliau juga menjalankannya sepanjang hidupnya.
Seperti cerita Mu'adzah al-Adawiyah ra, bahwa ia pernah bertanya pada Aisyah ra, "Apakah Rasulullah berpuasa tiga hari setiap bulan?". Jawab Aisyah, "Benar." Ia bertanya lagi, "Bulan apa saja?". Aisyah menjawab, "Tak peduli bulan yang mana saja." (HR. Muslim).
Niat Puasa Ayyamul Bidh
نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu Sauma Ayyaamal Bidh Sunnatan Lillaahi Ta'ala.
Artinya: "Saya niat puasa pada hari-hari putih, sunnah karena Allah ta'ala."
Adapun waktu membaca niat puasa Ayyamul Bidh bisa dilakukan pada malam hari atau ketika akan melaksanakan makan sahur.