INNALILLAHI Ibu Habisi Anak di Sragen lalu Ajak Pak RT Buang Jasadnya ke Sungai, Kesal Mencuri Terus
W menghabisi anaknya sendiri, S (46) karena sering mencuri. W kemudian mengajak ketua RT ikut membuang jenazah S ke sungai.
TRIBUNJABAR.ID, SRAGEN -Seorang ibu di Sragen, Jawa Tengah, tega menghabisi anaknya sendiri yang sedang tidur.
Pelaku kemudian mengajak ketua RT setempat untuk ikut membuang jenazah anaknya.
Pelaku berinisial W (64). W menghabisi anaknya sendiri, S (46) karena sering mencuri.
W kemudian mengajak ketua RT ikut membuang jenazah S ke sungai.
Baca juga: ASTAGHFIRULLAH, Suami di Ketapang Habisi Istri dan Anaknya, Orangtua Lihat Detik-detik Pembunuhan
Jenazah S sendiri telah dibungkus pakai tikar.
Diktutip dari Tribun Solo, korban dan pelaku tinggal di rumah yang sama.
Ketua RT setempat, Suwarno menceritakan dirinya mengetahui kejadian ibu bunuh anak itu setelah dipanggil keluarga mengecek apakah korban sudah meninggal atau belum.
"Saya di rumah, dipanggil sama saudaranya itu, intinya S dikepruk sama ibunya, saya disuruh memeriksa, sudah meninggal atau masih hidup," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (4/10/2022).
Menurut Suwarno, jenazah korban sudah dibungkus tikar oleh ibunya.
Bahkan, menurut Suwarno, W meminta kepadanya agar membuang jasad anak ke aliran Sungai Mungkung yang tak jauh dari rumahnya.
"Saya kesana sudah dibungkus tikar oleh ibunya, (jasad) mau dibuang ke sungai, saya datang, dipeluk sama ibunya, diajak buang ke sungai, saya tidak mau," jelasnya.
Baca juga: Penemuan Mayat di Hutan Indramayu Sering Terjadi, Pernah Ada Kasus Ibu Habisi Nyawa Anaknya
Ia menuturkan jika kondisi jenazah luka parah di bagian kepala, karena benturan dengan bongkahan batu cor.
"Pertama itu dipukul pakai cangkul, sampai patah jadi dua atau tiga, setelah itu ditimpali cor-coran, beratnya sampai 5 kilogram ada," tambahnya.
Kabar jenazah S hendak dibuang ke sungai juga dibenarkan oleh Kasi Humas Polres Sragen, Iptu Ari Pujiantoro mewakili Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama.
"Awalnya, saudara korban ditelpon oleh adik korban yang memberitahukan diminta untuk datang ke rumah, dan warga lainnya datang ke lokasi, sesampainya di lokasi, pelaku bilang bahwa korban sudah dibunuh oleh pelaku," ungkapnya, Selasa (4/10/2022).
"Pelaku meminta tolong pada saudaranya itu untuk membantu pelaku untuk membuang jenazah korban ke aliran sungai Mungkung, yang tepat berada di belakang lokasi, namun saudaranya tersebut menolak karena ketakutan," tambahnya.
Kemudian, warga pun melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian, dan dilakukan proses olah TKP, selanjutnya pelaku diamankan ke Mapolres Sragen.
Selain mengamankan pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti.
"Barang bukti yang diamankan yakni bongkahan batu cor, cangkul yang kondisi patah yang diduga digunakan untuk memukul korban, 2 buah HP, tikar dan tapi yang digunakan untuk membungkus jenazah korban, dan tangga bambu," pungkasnya.
Warga tidak mendengar suara gaduh
Suwarno mengatakan jika sebelumnya tidak mendengar adanya pertengkaran dari rumah tersebut.
Baca juga: KRONOLOGI Kakak Ipar Habisi Anak 14 Tahun di Karawang Lalu Dibuat Siasat Seperti Mati Gantung Diri
Waktu itu, saat tidur, ia dibangunkan oleh saudara korban terkait peristiwa tersebut.
"Tidak ada teriakan, tidak tahu, pertengkaran tidak ada, sorenya disini ada arisan ibu-ibu di rumah saya," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (4/10/2022).
"Saya di rumah, dipanggil sama saudaranya, intinya S dikepruk batu sama ibunya, saya diminta ngecek, sudah meninggal atau belum, jenazah sudah dibungkus tikar," tambahnya.
Kepada Suwarno, W mengatakan jika ia telah membunuh putra pertamanya itu.
W mengatakan jika S sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Setelah itu, W meminta Suwarno untuk membuang jenazah ke sungai.
"Saya datang, ibunya itu bilang saya bunuh sudah meninggal, ayo buang ke sungai, terus saya bilang, jangan dibuang dulu, diselesaikan dulu urusannya," ujarnya.
"Si ibu bilang lagi, tidak usah telfon siapa-siapa, diselesaikan sendiri saja, batin saya seperti membuang ayam saja, saudaranya yang datang disuruh buang ya tidak mau," tambahnya.
S diketahui dibunuh dengan cara dipukul dengan cangkul hingga batang cangkul patah.
Ketika S dalam keadaan kejang-kejang, W masih memukul S dengan batu cor dengan berat 5 kilogram ke arah kepala sebanyak 9 kali.
"Saat diperiksa, katanya tidak menyesal, katanya saat kejadian spontan langsung del, ditanya menyesal tidak, katanya tidak menyesal," jelasnya.
"Itu dipacul sekali, kemudian dibleki cor-coran sebanyak 9 kali, batunya besar, 5 kilogram ada, pas diperagakkan tadi ibunya sampai meleyot (tidak kuat angkat)," tambahnya.
Kini, W sudah diamankan dan dimintai keterangan di Polres Sragen.
Sedangkan, jenazah korban masih dilakukan autopsi di RS Moewardi Surakarta.
Malu Gegara Anak Sering Mencuri
W (64) ternyata menahan malu dan kekecewaan yang teramat sangat kepada anaknya.
Baca juga: UPDATE Anak Habisi Nyawa Ibu di Purwakarta, Sang Anak Jadi Tersangka, Kejiwaannya Akan Diperiksa
Berdasarkan penuturan W, alasan dirinya membunuh S karena merasa kecewa dan marah, lantaran S sering mencuri.
"Karena ibunya kecewa, marah, malu, karena anaknya sering mencuri, kemudian ibunya merasa malu dan kecewa," kata Kapolsek Sidoharjo, AKP Harno, saat dihubungi TribunSolo.com, Selasa (4/10/2022).
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 02.10 WIB pagi tadi.
Dimana kejadian berawal ketika anak sedang tidur di teras rumah ibunya, yang beralamat di Dukuh Tlobongan, RT 22, Desa/Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen.
Awalnya korban dihantam bongkahan batu bata berulang kali.
Kemudian, korban kejang-kejang dan dipukul lagi menggunakan cangkul.
Bahkan, lempengan cangkul yang digunakan untuk memukul sampai terlepas.
Saat ini, korban dibawa ke RS Moewardi Solo sedangkan W sedang dilakukan pemeriksaan di Polres Sragen.
"Korban autopsi dulu ke RS Moewardi Solo, ibunya kita periksa di Polres Sragen," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Pasca Habisi Anaknya, Ibu di Sragen Berencana Buang Jenazah yang Dibungkus Tikar ke Sungai Mungkung