Persib Bandung

Gelandang Persib Bandung Marc Klok Syok Mengenai Tragedi Kanjuruhan, Punya Pesan Ini untuk Suporter

Gelandang Persib Bandung Marc Klok buka suara soal tragedi Kanjuruhan dan meminta perubahan secara sistematis hingga pesan untuk suporter.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Instagram @marcklok
Gelandang Persib Bandung Marc Klok buka suara soal tragedi Kanjuruhan dan meminta perubahan secara sistematis hingga pesan untuk suporter. 

TRIBUNJABAR.ID - Gelandang Persib Bandung Marc Klok buka suara soal tragedi Kanjuruhan dan meminta perubahan secara sistematis hingga pesan untuk suporter.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tragedi Kanjuruhan terjadi setelah laga Arema vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022).

Pertandingan tersebut berakhir dengan sebuah tragedi yang merenggut nyawa ratusan korban.

Menanggapi hal tersebut gelandang Persib Bandung, Marc Klok buka suara.

Melalui unggahan Instagram miliknya, Marc Klok mencurahkan perasaannya terkait tragedi Kanjuruhan.

"Jujur, saya tidak menyadari secara mendalam sedang berada di situasi apa kita sekarang. Betapa besarnya tragedi ini," tulis Marc Klok dikutip dari Instagram @marcklok pada Selasa (4/10/2022).

Pemain keturunan Belanda itu juga mengaku bahwa ia syok jika memikirkan para korban.

Baca juga: Pemain Persib Bandung Ini Punya Tip Latihan di Tengah Penundaan Liga 1 2022-2023

"Bagaimanapun, ketika saya mulai memikirkan para korban, saya membeku," kata Marc Klok.

"Semua anggota keluarga yang berkabung dan ditinggalkan tanpa mengucapkan selamat tinggal pada orang tercinta mereka, pada anak-anak mereka. Saya kehabisan kata-kata. Saya syok dengan kenyataan ini," sambungnya.

Klok juga mengucapkan bela sungkawa bagi para korban tragedi Kanjuruhan.

"Saya menyampaikan bela sungkawa yang dalam untuk keluarga dan teman para korban yang kehilangan pada insiden ini," ujar Marc Klok.

"Pesan lain yang ingin saya sampaikan adalah, cukup sudah cukup," lanjutnya.

Lebih lanjut, Marc Klok juga mengatakan diriyna ingin ada perubahan dalam sistem.

Suporter Arema FC, Aremania, turun ke lapangan seusai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022-2023 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Seratus lebih Aremania dikabarkan meninggal dunia dalam insiden ini.
Suporter Arema FC, Aremania, turun ke lapangan seusai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022-2023 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Seratus lebih Aremania dikabarkan meninggal dunia dalam insiden ini. (Surya)

"Saya tidak ingin menyalahkan siapapun, tetapi saya pikir aspek yang harus menjadi fokus dalam perbaikan adalah sistem - manajemen pertandingan, khususnya keselamatan dan pengamanan, harus menjadi fokusnya," ucap Marc Klok.

Selain itu Marc Klok juga mengignatkan baahwa sepak bola hanyalah sebatas permainan.

"Sepak bola hanya sebuah permainan, kita bisa menang, bisa kalah, kita bisa merayakan (kemenangan), dan bisa menangis. Di situ keindahannya," tutur Marc Klok.

"Saya sedih indahnya semangat sepak bola di sini jadi diterjemahkan menjadi emosi tidak terkontrol dan invasi lapangan," sambungnya.

Baca juga: Persib Bandung Belum Tanggapi Penghentian Liga 1 oleh PSSI dalam Waktu yang Belum Ditentukan

Kemudian Marc Klok juga mengingatkan para suporter untuk bisa bertindak lebih bijak dalam memberikan dukungan.

"Saya mengerti dari perspektif suporter, niatnya memang baik untuk memotivasi para pemain secara langsung dan personal," ujar Marc Klok.

"Tetapi menurut saya ini salah, khususnya aksi yang memancing orang lain untuk melakukan hal yang sama," lanjutnya.

Marc Klok juga ingin semua elemen ketika pertandingan melihat satu sama lain sebagai manusia.

"Kita harus punya pemikiran dan melihat semua yang ada di pertandingan, mulai dari pemain, pelatih, pejabat pertandingan, sampai suporter sebagai manusia," papar Marc Klok.

"Jadi kita bisa benar-benar menghargai satu sama lain. Jadi kita bisa melihat bahwa mereka memiliki keluarga, teman, dan orang-orang tercinta di rumah," sambungnya.

Hal lain yang juga Marc Klok sampaikan adalah terkait emosi tak terkendali dari para suporter.

"Hal kedua adalah tetnang emosi tang tidak terkendali. Fakta mengejutkan bahwa di Indonesia, kerusuha menjadi hal yang sangat biasa. Itu tidak boleh seperti itu. Tidak boleh," tutur Marc Klok.

Klok ingin para suporter juga bercermin tentang bagaimana Timnas Indonesia bisa berhasil karena didukung oleh pemain yang memiliki latar belakang berbeda-beda.

"Melihat kesuksesan timnas akhir-akhir ini harusnya menjadi refleksi bagi kita semua," ujar Marc Klok.

"Dengan perbedaan yang ada di antara para tim baik dari latar belakang, warna kulit, dan peran, kita semua mengenyampingkan itu semua. Kita punya semangat dan tujuan yang sama untuk sepak bola Indonesia yang lebih baik," lanjutnya.

Terakhir, Marc Klok juga berharap bahwa tragedi Kanjuruhan menjadi insiden terakhir dan tidak akan pernah terulang.

"Saya berharap tragedi kemanusiaan semacam ini tidak akan terulang lagi di masa depan. Sesuatu harus berubah dan harus berubah SEKARANG!," pungkas Marc Klok.

Sementara Persib Bandung sendiri seharusnya menghadapi pertandingan melawan Persija Jakarta di pekan ke-11 Liga 1.

Pertandingan tersebut tertunda mengikuti arahan dari PSSI yang menunda laga dalam kurun waktu yang belum ditentukan.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved