UPDATE Kasus Wakil Ketua DPRD Depok Injak Sopir Truk, Ketua DPD Golkar Jabar Pastikan Sanksi Menanti
Tajudin Tabri melakukan aksi tak terpuji setelah menginjak sopir truk dan menyuruhnya push up hingga viral di media sosial.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ketua DPD Golkar Jawa Barat, TB Ace Hasan Syadzily mengaku kecewa atas tindakan yang dilakukan oleh salah satu anggota atau kadernya yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Depok, Tajudin Tabri.
Tajudin Tabri melakukan aksi tak terpuji setelah menginjak sopir truk dan menyuruhnya push up hingga viral di media sosial.
"Kami nanti akan mendapat laporan dari DPD Golkar Depok terkait laporan komprehensif prilaku yang dilakukan saudara Tajudin," katanya saat ditemui di Pasteur, Senin (26/9/2022).
Ketua DPD Golkar Jabar itu pun menegaskan bahwa Tajudin Tabri pastinya akan mendapatkan sanksi atas perbuatannya yang dinilai begitu sewenang-wenang terhadap sopir truk tersebut hingga viral.
"Pasti. Pasti akan kami berikan sanksi ke dia karena dilakukannya itu menyalahi aturan yang berlaku dan mendorong penyelesaian masalah ini ke mekanisme majelis kehormatan Kota Depok agar diberikan sanksi," ujarnya.
Berdasarkan keterangan, Tajudin Tabri melakukan tindakan itu kepada sopir truk bermula ketika dia mendapatkan telepon dari masyarakat sekitar terkait truk yang melintas di Jalan Raya Kerukut, Limo.
Muatan truk itu mengenai pagar pembatas pipa gas yang ada di lokasi.
Menurutnya, kejadian ini telah berulang dan merupakan yang kali ketiga.
"Saya mengklarifikasi kejadian tadi karena memang viral ya, saya secara pribadi terutama kejadian itu karena di luar batas kemampuan atau kontrol saya," jelas Tajudin, Jumat (23/9/2022).
"Kenapa demikian? Karena ini kejadian sudah yang ketiga kali. Ketika kejadian kedua saya juga turun (ke lokasi)," katanya.
Saat kejadian yang kedua, Tajudin mengaku sudah menegur sopir truk yang melintas.
Tajudin menjelaskan, sopir truk pada kejadian kedua itu telah membuat surat pernyataan agar tak lagi melintas dengan muatan yang berlebih.
"Pada kejadian kedua saya ada grup WhatsApp, di situ warga sampai bilang ini 'kerjaan dewan ngapain aja, sampai kejadian dua kali.' Padahal ini bukan tupoksi saya," katanya.
"Tapi karena saya juga berasa terusik, akhirnya saya turun dan diperbaiki lah dengan surat pernyataan mereka tidak akan mengulangi lagi," ucap Tajudin.