Peserta Uji Kompetensi Gembira, Bukannya Bayar, Mereka Justru Diberi Uang Saku

Alih-alih harus membayar, peserta uji kompetensi justru mendapat uang saku. Panitia bahkan juga menyiapkan konsumsi untuk para peserta...

Editor: Arief Permadi
ISTIMEWA
Panitia uji kompetensi berfoto bersama para peserta uji kompetensi di kampus UM Bandung, Selasa (20/9/2022). 

BANDUNG, TRIBUNJABAR.ID - Puluhan mahasiswa mengikuti uji kompetensi yang digelar Universitas Muhammadiyah Bandung bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Multi Media (MMTC) Yogyakarta.

Uji kompetensi digelar selama dua hari, sejak Senin (19/9/2022). Uji kompentensi mencakup tiga skema, yakni Media Relation Officer, Penulisan Naskah, dan Video Editing.

Juan Enricho Krishan Dasumja, mahasiswa tingkat akhir program studi Ilmu Komunikasi UM Bandung mengaku sangat gembira bisa mendapatkan kesempatan mengikuti uji kompetensi ini. Uji kompetensi ini, ujarnya, sudah ia nantikan sejak lama, bahkan sejak masih di semester dua.

"Namun, kesempatannya enggak pernah ada," ujar Juan, yang kemarin mengikuti uji kompetensi pada skema Video Editing.

Kalau pun ada, kata Juan, bayarnya sangat mahal.

"Tapi, di sini, alih-alih harus membayar, peserta uji kompetensi justru mendapat uang saku. Panitia bahkan juga menyiapkan konsumsi untuk para peserta," ujar Juan semringah.

Ketua Prodi Ilmu Komunikasi UM Bandung, Euis Puspitasari MSi, mengatakan uji kompetensi kali ini diikuti oleh 80 mahasiswa UM Bandung, yang mayoritas berasal dari Prodi Ilmu Komunikasi dan Prodi Komunikasi Penyiaran Islam.

Sebanyak 38 di antaranya mengikuti uji kompetensi untuk Media Relation Officer, 30 mengikuti skema Video Editor, dan 12 lainnya skema Penulisan naskah.

"Untuk skema Media Relation Officer 100 persen peserta dinyatakan lulus. Untuk video editor, satu peserta dinyatakan belum kompeten, sementara untuk penulisan naskah baru enam yang dinyatakan sudah kompeten," ujarnya.

Euis mengatakan, kegiatan sertifikasi profesi atau uji kompetensi ini sudah lama diidamkan sebagai pelengkap SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah) bagi mahasiswa.

Sertifikasi yang digelar selama dua hari ini gratis. Bahkan, karena berlangsung dari pagi hingga sore, para peserta juga mendapatkan makan dan snack. "Belum lagi fasilitas ATK dan transport. Ini sungguh sebuah kemudahan yang mestinya bisa dimanfaatkan secara optimal oleh mahasiswa, tapi sayang dari kuota 90 orang, belum semuanya terpenuhi," ujarnya.

Euis juga menyampaikan terima kasihnya pada LSP STMM yang sudah memberikan kesempatan mahasiswa UM Bandung mengikuti uji kompetensi ini.

"Mudah-mudahan ke depan, dalam waktu yang tidak begitu lama, kita juga memilili Lembaga Sertifikasi Profesi sendiri sehingga semakin banyak mahasiswa UM Bandung yang memilili sertifikat profesi selain ijazah sebagai bukti kelulusan," ujarnya.

Sebelum menjalani uji kompetensi, para peserta lebih dulu mengikuti pembekalan terkait uji kompetensi dan skema yang akan mereka ikuti. Untuk pembekalan ini, UM Bandung bekerja sama dengan LSP Universitas Islam Bandung.

Wakil Rektor I UM Bandung, Dr Hendar Riyadi, mengaku sangat gembira dengan diadakannya uji kompetensi bagi mahasiswa ini. Kegiatan ini, ujarnya, sangat penting agar para lulusan tak hanya bagus secara akademik tapi juga kompeten di bidangnya masing-masing.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved