Wagub Jabar: Pemprov Jabar Mengatasi 3 Masalah Nelayan, dari Dermaga, Modal, Sampai BLT BBM
Wagub Jabar menagaskan kalau Pemprov Jabar akan mengatasi 3 masalah nelayan, dari dermaga, modal, sampai BLT BBM
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan berupaya membangun lebih banyak dermaga dan SPBU Nelayan di pantai utara dan selatan Jawa Barat.
Pemerintah pun tengah menyiapkan bantuan langsung tunai untuk para nelayan terdampak kenaikan harga BBM.
Uu mengatakan nelayan memiliki keinginan untuk menambah dermaga di sejumlah tempat karena saat mereka mendaratkan perahunya setelah berjuang mencari ikan di laut, mereka masih harus kesulitan memarkirkan perahunya.
Baca juga: Wagub Jabar Tinjau dan Serahkan Bantuan kepada Warga Terdampak Bencana Longsor di Ciamis
Kedua, kata Uu, sebagian nelayan masih banyak yang terjerat oleh rentenir demi meminjam uang untuk biaya melaut. Ujung-ujungnya, hasil penangkapan ikan dijual tidak secara baik dan harganya pun tidak sesuai dengan keinginan para nelayan.
"Ditambah lagi sekarang dengan adanya kenaikan harga BBM, biasanya mereka agak kesulitan untuk mendapatkan BBM solar khususnya, kemudian ditambah sekarang kenaikan lebih sulit lagi," katanyandi Gedung Sate, Selasa (20/9).
Oleh karena itu, katanya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengurai satu demi satu kebutuhan mereka.

Yang pertama kebutuhan tentang dermaga, hal ini sudah diinventarisasi dan dipilih prioritas untuk dibangun.
Untuk masalah keuangan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan perbankan untuk memberikan perhatian kepada para nelayan.
Baca juga: Wagub Jabar Apresiasi Program OPOP di Ponpes Al Muslim, Mulai Garap Sektor Perikanan
Sedangkan untuk masalah bantuan kepada nelayan terdampak kenaikan harga BBM, pihaknya segera mencairkan bantuan pembelian BBM.
Di sisi lain, memproses pembangunan SPBU Nelayan di sejumlah titik.
Ia mengatakan besaran uang yang disediakan adalah Rp 500 ribu sampai Rp 600 ribu untuk nelayan terdampak, mencapai sekitar 35 ribu orang.