Hacker Bjorka Tak Terima 'Ditunggangi' Cak Imin: Kau Cari Perhatian Pakai Nama Saya

Sebelumnya, hacker Bjorka membocorkan informasi pribadi Muhaimin Iskandar atau yang dikenal Cak Imin.

Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Isep Heri
Muhaimin Iskandar saat ditemui di Pesantren Cipasung, Senin (22/10/2018). Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, mengatakan dirinya jadi korban peretas Bjorka usai data-data pribadinya disebarluaskan. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, mengatakan dirinya jadi korban hacker Bjorka usai data-data pribadinya disebarluaskan.

Menurutnya, aksi hacker Bjorka sejauh ini telah mengganggu rakyat Indonesia.

"Saya kira ini darurat ya. Sebagai orang yang menjadi korban dibuka (datanya), ini berarti pertahanan nasional kita terganggu," kata Cak Imin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/9/2022).

ia pun meminta agar Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam), Kemenkominfo hingga Polri harus turun tangan melawan peretas.

"Ini perang, ini pasukan harus disiapkan, tempur ini, jangan leha-leha. Rakyat kita terganggu," kata Ketum PKB itu.

Sebelumnya, hacker Bjorka membocorkan informasi pribadi Muhaimin Iskandar atau yang dikenal Cak Imin.

"Yah, kau mencari perhatian dengan memakai nama saya untuk kampanye sialan anda? Oke sekarang saatnya untuk memeriksa notifikasi anda," kata Bjorka dalam keterangan fotonya. 

Alasan Bjorka Serang Indonesia

Hacker Bjorka kembali beraksi setelah akun media sosialnya disuspend.

Beberapa akun milik Bjorka yang telah ditangguhkan, di antaranya yakni @bjorkanism, @bjorxanism, kemudian kini muncul dengan @bjorkanesian.

Kini hacker Bjorka menyebar data milik Menkopolhukam Mahfud MD.

Selain menyebarkan data pribadi, Bjorka juga kerap memberi sindirian terhadap sejumlah pejabat.

Di antaranya seperti Puan Maharani, Erick Thohir, Luhut Pandjaitan, Denny Siregar hingga Mahfud MD.

Bjorka pernah mengaku bahwa dirinya berdomisili di Warsawa Polandia dan memiliki teman asal Indonesia.

Hal itu pernah ia tuliskan dalam sebuah unggahan Twitternya, @bjorkanism, yang kini telah ditangguhkan.

Namun temannya itu tidak berstatus sebagai WNI karena kebijakan tahun 1965, meski sebenarnya ingin kembali ke Indonesia.

"Saya punya teman orang indonesia yang baik di Warsawa, dan dia bercerita banyak tentang betapa kacaunya Indonesia. Aku melakukan ini untuknya," ujar Bjorka dalam bahasa Inggris, dikutip pada Minggu (11/9/2022).

Menurutnya, temannya itu adalah sosok yang sangat jenius dan berkeinginan untuk memperbaiki Indonesia melalui teknologi seperti layaknya sosok Habibie.

Bjorka dalam unggahan Twitternya @bjorkanism, mengaku dirinya berdomisili di Warsawa Polandia dan memiliki teman asal Indonesia.

Namun sayangnya, hingga akhir hidupnya, teman Bjorka itu urung kembali ke Indonesia dan meninggal dunia pada tahun lalu.

"Tahun lalu dia baru saja meninggal. Orang tua ini merawat saya sejak saya lahir. Dia ingin kembali dan melakukan sesuatu dengan teknologi meskipun dia melihat betapa sedihnya menjadi seorang Habibie. Dia tidak punya waktu melakukannya sampai akhirnya dia meninggal dengan tenang," ujarnya.

Bjorka gagal membantu temannya itu untuk kembali ke Indonesia, dan sebagai gantinya ia melakukan peretasan ini.

Menurutnya, peretasan yang ia lakukan ini adalah salah satu cara agar Indonesia bisa berubah menjadi lebih baik lagi.

"Tampaknya rumit untuk melanjutkan mimpinya dengan cara yang benar, jadi saya lebih suka melakukannya dengan cara ini. Kita memiliki tujuan yang sama, agar negara tempat ia dilahirkan bisa berubah menjadi lebih baik. Senang bertemu kalian," tambahnya.

Bjorka mengaku ingin menunjukkan bahwa keamanan siber yang dimiliki Indonesia sangat lemah dan mudah dibobol.

"Saya hanya ingin menunjukkan betapa mudahnya bagi saya untuk masuk ke berbagai pintu karena kebijakan perlindungan data yang buruk. Apalagi jika dikelola oleh pemerintah," tulis Bjorka.(reza deni/tribunnews)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved