BERITA POPULER JABAR Bayi di Indramayu Lahir Tanpa Lubang Anus, Butuh Bantuan

Bayi berusia 8 bulan putri pertama pasangan Nurwati dan Mujtaidin itu juga mengalami kelainan yakni memiliki kelamin kecil

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Ravianto
Foto istimewa/LPAI Indramayu
Nayla Murti Qa'adah, bayi berusia 8 tahun di Kabupaten Indramayu yang divonis mengalami kelainan Atresia Ani atau kelainan tidak punya anus sedang dikunjungi LPAI Indramayu, Minggu (11/9/2022). Nayla merupakan putri warga Desa Bogor, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu. Foto istimewa/LPAI Indramayu 

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Nayla Murti Qaadah, bayi di Indramayu ini divonis mengalami kelainan Atresia Ani atau Atresia Rekti. Atresia Ani adalah ketiadaan atau tertutupnya rectal secara congenital atau lubang anus tertutup.

Bayi berusia 8 bulan putri pertama pasangan Nurwati dan Mujtaidin itu juga mengalami kelainan yakni memiliki kelamin kecil dan tidak memiliki rahim.

Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Indramayu pun mengunjungi kediaman Nayla Murti Qa'adah di Desa Bogor, Kecamatan Sukra untuk melihat langsung kondisi bayi malang tersebut.

"Karena kondisi itu, Dede Nayla terpaksa buang air lewat lubang buatan pada bagian perut sebelah kiri," ujar Koordinator LPAI Indramayu, Adi Wijaya kepada Tribuncirebon.com, Minggu (11/9/2022).

Adi Wijaya menyampaikan, kondisi tersebut sudah dialami Nayla sejak lahir.

Kedua orang tuanya pun sangat khawatir dengan kondisi Nayla.

Mereka sangat berharap anak sematawayangnya itu bisa sembuh dan normal seperti anak-anak pada umumnya.

Baca juga: Bayi di Indramayu Ini Lahir Tanpa Lubang Anus, Orangtuanya Buruh Serabutan, Kini Butuh Bantuan

Diketahui, kedua orang tua Nayla hanya bekerja sebagai buruh serabutan.

Hal ini, yang membuat keduanya kesulitan untuk membiayai pengobatan Nayla.

Nayla dan kedua orang tuanya diketahui juga masih menumpang di rumah orangtua karena kesulitan ekonomi.

"Orang tuanya hanya kerja serabutan, itu juga kalau ada panggilan. Kalau tidak ada ya nganggur di rumah," ujar dia.

Dalam hal ini, LPAI akan berupaya agar Nayla bisa mendapat penanganan yang layak agar bisa sehat seperti anak-anak lain.

LPAI rencananya akan mencoba menggandeng instansi terkait untuk membantu keperluan keluarga Nayla selama pengobatan maupun untuk biaya berobat bayi malang tersebut.

Sebelumnya, Nayla sudah dibawa berobat ke RSUD Indramayu dan dirujuk kr RSUD Gunung Jati Cirebon.

Namun, karena kondisinya yang parah, Nayla disarankan untuk dibawa berobat ke RSHS Bandung.

"Ini agar dede Nayla bisa secepatnya sembuh, kasihan sekali kondisinya," ujar dia.(Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved