Kasus Ferdy Sambo

Hari Ini Irjen Ferdy Sambo Akan Uji Kebohongan, Polri Pastikan Akurasi Alat Lie Detector 93 Persen

Ferdy Sambo uji kebohongan menggunakan alat lie detector atau alat polygraph terkait kasus dugaan pembunuhan berencana pada Brigadir J.

Editor: Ravianto
YouTube Kompas TV
Potret rekonstruksi kasus pembunuhan berencana Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Hari ini, Kamis (8/9/2022) Irjen Ferdy Sambo rencananya akan melakukan uji kebohongan.

Lokasi Ferdy Sambo uji kebohongan adalah di Labfor Sentul atau Laboratorium Forensik di Sentul.. 

Ferdy Sambo uji kebohongan menggunakan alat lie detector atau alat polygraph terkait kasus dugaan pembunuhan berencana pada Brigadir J.

Kepolisian RI mengungkapkan Irjen Ferdy Sambo direncanakan melaksanakan uji kebohongan atau lie detector terkait kasus kematian Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada Kamis (8/9/2022) hari ini.

Tes uji kebohongan atau lie detector Ferdy Sambo terkait kasus kematian Brigadir J dilakukan di Sentul. 

"Ya, betul (Ferdy Sambo uji lie detector hari ini)," kata Dedi saat dikonfirmasi, Kamis (8/9/2022).

Dedi menuturkan bahwa nantinya proses lie detector terhadap Ferdy Sambo bakal dilaksanakan di laboratorium forensik (labfor) di Sentul, Bogor, Jawa Barat.

"Tes lie detector FS di Labfor Sentul," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, lie detector atau alat polygraph Polri disorot karena dipakai dalam pemeriksaan di kasus Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Baca juga: Soal Kamaruddin Simanjuntak Dilaporkan ke Polisi, Keluarga Brigadir J Duga Pelapor Cari Panggung

Namun, spekulasi liar di media sosial dibantah oleh pihak kepolisian.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan bahwa lie detector atau alat polygraph miliknya merupakan alat canggih lantaran impor dari Amerika Serikat.

Bahkan, tingkat akurasinya pun mencapai di atas 90 persen.

"Alat polygraph yang digunakan oleh kita ini semuanya sudah terverifikasi dan alat polygraph dunia. Alat yang kita punya ini alat dari Amerika tahun 2019 dan tingkat akurasinya 93 persen," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (7/9/2022).

Dedi menuturkan bahwa tingkat akurasi tersebut menandakan bahwa penggunaan lie detector merupakan pro justitia.

Sebab, tingkat akurasinya masih di atas 90 persen.

"Kalau di bawah 90 persen itu tidak masuk dalam  ranah pro justitia. Kalau masuk dalam ranah pro justitia berarti hasilnya penyidik yang berhak mengungkapkan ke teman-teman. Termasuk nanti penyidik juga mengungkapkan ke persidangan," jelasnya.(Igman Ibrahim/Tribunnews)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved