Harga BBM Naik
Harga BBM Naik, Organda Jabar Hadapi Dilema untuk Naikkan Tarif, Pilih Opsi Pertama Seperti Ini
Seandainya harga BBM memang tetap harus naik, mereka memohon agar pemerintah tetap memberikan subsidi BBM khusus angkutan umum.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa pemerintah sudah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, Pertamax, dan Solar, kemarin.
Kenaikan harga BBM ini tentunya berpengaruh pada harga lainnya, termasuk tarif angkutan umum.
Kondisi itu dibenarkan oleh Sekretaris DPD Organda Jabar, Ifan Nurmufidin, saat dihubungi Tribunjabar.id, Minggu (4/9/2022).
Menurut Ifan, masalah penyesuaian tarif angkutan umum memang sebetulnya menjadi opsi kedua dari para pengusaha angkutan umum baik angkutan kota, angkutan desa, AKDP, maupun AKAP.
Baca juga: Harga BBM Naik, Pom Bensin Mini di Bandung Ikut Naikkan Harga, Pembeli Jadi Sepi
"Kami berpikir bahwa kenaikan tarif ini merupakan salah satu keputusan kurang tepat sebetulnya bagi para pengusaha angkutan umum. Sebab, ini sangat dilema karena kami juga melihat daya beli masyarakat," katanya.
Di satu sisi, pemerintah bertujuan untuk menaikkan harga BBM agar tepat sasaran karena kemarin dikatakan mayoritas yang menggunakan BBM subsidi ini ialah masyarakat kelas menengah ke atas.
Namun, pemerintah lupa bahwa BBM merupakan kebutuhan juga dari para pengusaha angkutan umum yang jelas-jelas digunakan masyarakat menengah ke bawah.
"Jadi, ketika pemerintah menaikkan tarif (BBM), ya, kami juga dilema apakah masyarakat juga mau menerima atau mereka justru meninggalkan angkutan umum."
"Karena akan berpikir lebih baik menggunakan kendaraan pribadi, seperti motor."
"Atau misal angkutan umum konvensional tarifnya mahal, mereka akan lari ke angkutan online ilegal, seperti ojol atau lainnya," ujarnya.
Opsi pertama Organda Jabar, lanjutnya, adalah menolak kenaikan BBM bagi angkutan umum.
Namun, seandainya harga BBM memang tetap harus naik, mereka memohon agar pemerintah tetap memberikan subsidi BBM khusus angkutan umum.
Baca juga: Harga BBM Naik, Pedagang Sayuran dan Daging di Sumedang Berharap Harga Bahan Pokok Tetap Stabil
"Kemarin itu, kan, Pertamina meluncurkan aplikasi My Pertamina, maka bisa lewat itu digunakan khusus bagi angkutan umum."
"Jadi, angkutan umum bisa gunakan My Pertamina dengan memasukkan data angkutan umum yang akan menerima subsidi dari BBM dan bisa tahu berapa kuota yang harus disediakannya," katanya.