HUT Polwan
Sosok AKBP Sumarni, Kapolres Subang, Polwan yang Baik Hati dan Suka Bantu Warga Tak Mampu
Di Subang ada sosok polisi wanita yang dikenal baik hati dan suka blusukan menolong warga kurang mampu. Dialah Kapolres Subang AKBP Sumarni.
Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Subang, Ahya Nurdin
TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Hari ini, Kamis, 1 September 2022, genap 74 tahun Korp Polisi Wanita.
Di Subang ada sosok polisi wanita yang dikenal baik hati dan suka blusukan menolong warga kurang mampu.
Sosok polwan tersebut tak lain adalah Kapolres Subang AKBP Sumarni.
Dalam bincang-bincangnya dengan kontributor Tribunjabar.id, Sumarni menceritakan banyak hal tentang perjuangannya di masa lalu hingga menjadi sosok polisi wanita yang dikenal baik hati oleh masyarakat.
Baca juga: Pemilik Rental Ini Diringkus Anak Buah AKBP Sumarni di Subang, Curi Mobil yang Direntalkannya
Sumarni menceritakan perjalanan hidupnya yang terbilang tak seindah yang orang bayangkan seperti saat ini.
Ia mengaku bukan berasal dari keluarga berada, melainkan datang dari keluarga yang serbasulit akibat impitan faktor ekonomi.
Bahkan, untuk membiayai hidupnya, Sumarni sempat memilih berjualan makanan sejak kecil setelah pulang sekolah.
"Sejak kecil saya sudah mandiri di bidang ekonomi karena saya menggunakan waktu saat selesai sekolah untuk berjualan makanan," ujar Sumarni kepada Tribunjabar.id, saat ditemui di rumah dinasnya, Rabu (31/8/2022) malam.
"Sepulang sekolah, saya keliling kampung jualan kue dan barang-barang lainnya untuk membantu ekonomi keluarga."
Menurut Sumarni, kehidupannya yang serba-sulit dan banyak kekurangan tidak membuat perempuan asal Pontianak, Kalimantan Barat, tersebut putus asa.
"Sekalipun hidup pas-pasan dan serba-kekurangan, saya tidak menyerah dalam urusan belajar sekolah dan mengaji dan di kelas. Saya selalu berprestasi dapat ranking," katanya.
Dalam bincang-bincang dengan Tribunjabar.id, AKBP Sumarni juga sempat tak kuasa menaha tangis ketika menceritakan masa sulit yang dialaminya di masa lampau.
Baca juga: Polres Subang Bentuk Tim Khusus Untuk Berantas Judi, AKBP Sumarni: Sikat Langsung Tanpa Pandang Bulu
"Jika mengingat masa-masa sulit dahulu, saya suka tak kuasa menahan tangis, karena betapa beratnya dulu saya menjalani kehidupan yang berasal dari keluarga yang kurang mampu," ucapnya.
Sumarni mengaku ayahnya merupakan seorang mandor di Pelabuhan Pontianak, Kalimantan Barat, serta ibunya hanya sebagai ibu rumah tangga.
"Saya sendiri berasal dari empat bersaudara," kata dia.
Sumarni juga mengaku bersyukur, berkat kegigihannya berjuang untuk mengubah nasib, bisa terwujud saat ini.
"Awalnya saya nekat daftar menjadi polwan, sekalipun tak direstui oleh orang tua, karena orang tua saya menganggap, menjadi polwan itu harus pake uang yang besar, sementara keluarga saya merupakan orang tak mampu."
"Namun alhamdulillah, tak sepeser pun saya jadi polisi pakai uang," ungkapnya
Dikatakan Sumarni, demi membanggakan kedua orang tuanya, ia mendaftar sebagai anggota polwan pada tahun 1996.
"Saya memberanikan diri mendaftar sebagai anggota polwan tahun 1996 dari Kalimantan Barat. Saat itu saya salah satu dari empat perempuan yang terpilih mewakili Kalimantan Barat mengikuti pendidikan Seba PK Polwan angkatan XX tahun 1996," tuturnya.
Setelah itu, dalam waktu pendidikan selama 11 bulan lamanya untuk menjadi bagian dari institusi Polri, akhirnya Sumarni lulus dengan predikat terbaik pada bidang akademik.
"Alhamdulillah setelah 11 bulan menjalani pendidikan, saya lulus dengan mendapatkan predikat terbaik di bidang akademik sehingga saya diberi kesempatan untuk mengikuti seleksi program D3 PTIK Polwan tahun 1998 yang saat itu diadakan oleh Mabes Polri dalam rangka menggantikan kepemimpinan senior Polwan yang hampir pensiun," ucapnya.
"Saya menjadi perwira pun tidak mudah, menjalani pendidikan selama tiga tahun lamanya di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan langsung menjadi perwira pertama."
"Ditempatkan di Secapa Polri di Sukabumi sebagai staf di Urjarlat dan juga sekaligus mengajar siswa Secapa saat itu," imbuhnya.
Enam bulan kemudian ia dimutasi ke Mabes Polri sebagai Paurspripim Itjen Polri, lalu pernah bertugas di Polda Metro Jaya, dan pernah di-BKO-kan sebagai ADC Menperindag dan pernah mengisi beberapa jabatan di Polres Jakarta Utara.
Selain itu, berkat pengalaman dalam penanganan tindak pidana korupsi yang sudah teruji di Dit Tipidkor Bareskrim Polri, ia juga pernah menjadi penyidik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama empat tahun.
"Tahun 2012 saya di KPK selama 4 tahun, kemudian, dan Tahun 2016 setelah selesai mengikuti pendidikan Sespimmen angkatan ke 56, ditugaskan kembali di Bareskrim Polri."
"Dan tahun 2020 diberi kepercayaan menjabat sebagai Kapolres Sukabumi kota dan 2021 sebagai Kapolres Subang," ujarnya.
Seiring dengan berjalannya waktu, Sumarni yang dulu hanya dikenal sebagai penjual makanan ringan dari kampung ke kampung, saat ini Sumarni sudah sukses menjadi perwira karir di Kepolisian menjabat Kapolres Subang.
Kesuksesan Polisi Wanita ini yang satu itu tak membuat dirinya terlena. Namun justru Sumarni selalu mengingat masa-masa sulitnya dengan terjun langsung membantu warga tak mampu ditempat ia bertugas.
"Saya gemar blusukan bantu masyarakat dengan memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan."
"Selain memberikan bantuan sayapun selalu memberikan motivasi-motivasi kepada masyarakat untuk tidak patah semangat dalam menjalani kehidupan."
"Bahkan, pengalaman pahitnya dahulu pun dijadikan dasar agar generasi saat ini dapat termotivasi dan diharapkan untuk terus berjuang menggapai cita-cita," tuturnya.
Selain itu, Sumarni juga berkaca dari kehidupannya yang dulu sulit, selalu tersentuh hatinya jika melihat ada masyarakat Subang yang hidupnya banyak kekurangan.
"Dalam setiap kegiatan keseharian saya, akan saya pergunakan untuk banyak membantu orang lain, karena saya sangat memahami beban berat kehidupan warga masyarakat yang ekonominya agak sedikit sulit," kata Sumarni.
Dalam blusukannya, Sumarni pun selalu banyak memberikan motivasi-motivasi kepada masyarakat untuk tidak patah semangat dalam menjalani kehidupan.
"Beberapa kesempatan jika saya diminta memberikan motivasi ke lingkungan pesantren, lingkungan sekolah, dan saat diklatsar Pemuda Banser maupun Persis."
"Saya selalu menceritakan masa kecil saya yang tidak mudah kepada pelajar dan santri-santriwati."
"Ini saya lakukan agar generasi muda yang mungkin mempunyai latar kehidupan sosial ekonomi yang sulit dan penuh keterbatasan, tidak menyerah, tidak putus asa, asalkan terus berjuang dan sungguh sungguh."
"Insyaallah diberikan masa depan yang lebih baik," katanya.
Berdasarkan keterangan warga masyarakat Subang, sosok polisi wanita AKBP Sumarni selalu membantu warga tak mampu seperti membangun rumah, bagi-bagi sembako, hingga menengok orang sakit dan memberikan bantuan kursi roda kepada warga Subang yang sakit lumpuh.
"Ibu Sumarni sangat baik hati dan dermawan. Saya dibuatkan rumah," ujar Ena (65), warga Tanjungsari Barat, Kecamatan Cikaum.
Hal senada juga dikatakan oleh Sunarto, warga Desa Margahayu, Kecamatan Pagaden Barat, yang saat ini sedang dibangunkan rumah oleh Kapolres Subang.
"Saya sangat berterima kasih sekali kepada Ibu Kapolres Subang AKBP Sumarni, yang sudah mau membangunkan rumah untuk saya. Semoga Allah membalas semua kebaikan Ibu Kapolres Subang," ucapnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Eson (40) dan Nasih (75), yang juga mengaku pernah dibuatkan rumah permanen oleh Kapolres Subang AKBP Sumarni.
"Alhamdulillah! Saya juga sangat seneng sekali pernah dibuatkan rumah permanen oleh Ibu Kapolres Subang AKBP Sumarni," ucap Eson dan Nasih, warga Desa Jatiragas Hilir, Kecamatan Patokbeusi. (*)