Liputan Khusus

Belasan Murid SD AIDS, Terjadi di Sejumlah Sekolah di Cianjur, Rata-rata Sudah Kelas 5 dan 6

Data mengejutkan diungkapkan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Cianjur, Selasa (30/8). Sebanyak 12 murid SD di Cianjur terpapar HIV/AIDS

Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Januar Pribadi Hamel
Kolase Tribun Jabar
Ilustrasi: Sebanyak 12 murid SD di Cianjur positif terpapar HIV/AIDS. 

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Data mengejutkan diungkapkan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Cianjur, Selasa (30/8). Sebanyak 12 murid SD di Cianjur positif terpapar HIV/AIDS.

"Usianya antara 10 hingga 12 tahun. Masih duduk di kelas 5 dan 6 di sejumlah SD di Kabupaten Cianjur," ujar Sekretaris KPA Cianjur, Hilman, di Cianjur, kemarin.

"Sebagian besar dari siswa yang terpapar ini merupakan anak yatim piatu. Orang tuanya sudah pada meninggal karena AIDS," ujar Hilman.

Ke-12 anak-anak tersebut, ujar Hilman, kini tinggal di bersama nenek dan kakeknya atau kerabat mereka yang lain.

Baca juga: Ibu di Cianjur Kaget Lahirkan Bayi Kembar Tiga Karena Tak Ada Keturunan, Kemungkinan Karena Hal Ini

"Mereka terpapar sejak lahir, terular dari orang tuanya. Kasus IRT (ibu rumah tangga) yang positif HIV di Cianjur memang terbilang tinggi. Rata-rata mereka tertular dari suaminya," ujarnya.

Selain menjamin pasokan obat bagi ke-12 murid ini, ungkap Hilman, KPA Cianjur juga menggalang donasi untuk membantu pemenuhan biaya sekolah dan kebutuhan hidup sehari-hari mereka.

"Alhamdulilah ada warga yang bersedia membantu secara rutin. Baik berupa bantuan uang maupun bantuan kebutuhan sehari-hari,seperti paket sembako," ujarnya.

Sejauh ini, kata Hilman, rata-rata kondisi kondisi ke-12 anak ini dalam keadaan sehat. Ke-12 anak ini tak mengetahui bahwa mereka adalah orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Meski demikian, pengawasan terus mereka lakukan.

"Kami juga sudah memberikan arahan kepada keluarga terdekatnya," ujar Hilman.

Meski HIV/AIDS menular, ujar Hilman, penularan hanya bisa terjadi melalui transfusi darah, hubungan seks bebas, atau melalui air susu ibu kepada anak yang disusuinya. Sehingga untuk pergaulan sehari-hari ke-12 anak ini dengan teman-teman sebanyaknya tidak ada masalah.

"Mereka bisa sangat normal bergaul dengan teman sebayanya," ujarnya.

Seperti di sejumlah wilayah lainnya di Jawa Barat, jumlah ODHA di Kabupaten Cianjur juga meningkat setiap tahunnya.

Pengelola Program KPA Kabupaten Cianjur, Silmi Kaffah, menyebut tahun ini, hingga Juni lalu, jumlah penderita HIV/AIDS di Cianjur sudah sebanyak 119 orang.

"Naik dibanding tahun 2021 yang baru ada 109 orang. Kami prediksi angka ini terus naik sampai akhir tahun nanti," kata Silmi.

Selain jumlah penderitanya yang terus bertambah, angka kematian ODHA di Kabupaten Cianjur juga terus bertambah setiap tahunnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved