Persib Bandung
Baru Pekan Ketujuh Liga 1, Persib Bandung Sudah Catat Rekor Ini: 2 Pertandingan Kebobolan 5
Baru menjalani tujuh pekan di Liga 1 2022/2023, Persib Bandung sudah mencatat rekor. Sayangnya, bukan rekor positif yang dicatat Persib Bandung.
Penulis: Hermawan Aksan | Editor: Hermawan Aksan
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Baru menjalani tujuh pekan di Liga 1 2022/2023, Persib Bandung sudah mencatat rekor.
Sayangnya, bukan rekor positif yang dicatat Persib Bandung.
Persib mencatat rekor sebagai tim yang paling banyak kebobolan.
Maung Bandung sudah kebobolan 18 gol.
Baca juga: Bobotoh Persib Bandung Mengaku Tak Tega Para Pemain Dibantai Habis PSM Makassar, Butuh Sosok Ini
Artinya, secara rata-rata, lebih kurang Persib kemasukan 2,57 gol per pertandingan atau kira-kira lima gol tiap dua pertandingan.
KLub lain yang sudah banyak kebobolan adalah klub milik Raffi Ahmad, RANS Nusantara FC, yakni 17 gol.
Di sisi lain, Persib baru mencetak 10 gol.
Artinya, sampai pekan ketujuh, Persib mencatat selisih memasukkan dan kemasukan negatif delapan.
Untuk sementara, Persib masuk terpuruk di papan bawah klasemen sementara, yakni berada di posisi ke-14.
Di pekan ketujuh kemarin, Persib Bandung harus kembali merasakan kekalahan di Liga 1 2022/2023 di Stadion BJ Habibie di Parepare, Sulawesi Selatan.
Bertandang ke kandang PSM Makassar, Persib dipaksa menyerah dengan skor 1-5.
Kekalahan telak ini diakui asisten pelatih Persib, Budiman, di luar dugaannya.
Baca juga: Meski Kecewa Persib Bandung Kalah 1-5, Bobotoh Tetap Salut dengan Kemenangan PSM Makassar: Respect!
Gol-gol PSM Makassar dicetak masing-masing oleh Yakob Sayuri (3', 51'), Ramadhan Sananta (19', 45'+1), serta satu gol penutup oleh Wiljan Pluim (65').
Satu-satunya gol Persib dicetak Marc Klok (32'). Gol indah itu terukur dari jarak jauh, yang sayangnya belum cukup mampu mengangkat mental tim untuk mengejar ketertinggalan.
Budiman mengakui, gol cepat PSM pada menit ketiga membuat para pemainnya down sehingga gagal mengembangkan permainan.
"Begitu gol kedua, anak-anak makin down lagi. Ini di luar perkiraan saya, dan ini menjadi evaluasi bagi saya," ujar Budiman, yang kemarin kembali memimpin tim karena pelatih baru Persib, Luis Milla, mendadak mengalami demam.
Budiman juga mengatakan, para pemainnya kurang disiplin mengantisipasi Willem Jan Pluim, yang menurutnya tampil luar biasa pada pertandingan semalam.
"Dia menjadi salah satu pemain yang menjadi target umpan para pemain PSM, terutama bola-bola atas."
"Tapi pemain kami agak kurang disiplin (menjaganya) termasuk kecerdikan Pluim juga yang membuat pemain kewalahan."
"Ini sekali lagi akan jadi pembelajaran bagi pemain kami," ujarnya.
Tidak adanya Nick Kuipers sebagai pemain kunci di jantung pertahanan Persib, ujar Budiman, juga memberikan pengaruh yang besar terhadap kekuatan lini belakang.
"Dengan tidak adanya Nick (Kuipers) di pertahanan, kami menjadi kurang kuat."
"Apalagi Nick adalah salah satu pemain yang bisa diandalkan dalam mengantisipasi bola atas."
"Mudah-mudahan dengan datangnya coach Luis Milla, perbaikan kami lakukan secepatnya sebelum lawan RANS, Minggu nanti," ucapnya.
Kemarin, permintaan maaf disampaikan kapten tim Persib Bandung, Achmad Jufriyanto, atas hasil buruk ini.
"Kami sebagai pemain, semua meminta maaf atas hasil buruk yang terjadi hari ini."
"Ini di luar normal, selama saya bermain di Persib, inilah yang membuat saya secara pribadi, memalukan," ucapnya.
Meski demikian, ujarnya, rekan -rekan di Persib tidak dapat terus larut dalam kekecewaan.
"Kami tidak bisa berada di situasi seperti ini terus, dan kami harus bangkit. Semua pemain harus instrospeksi apa yang terjadi di dalam tim, kita berusaha bangkit ke depannya."
"Sebab, masih banyak pertandingan yang harus dilewati dan dimenangkan," ucapnya.
Terbuka
Laga Persib kontra PSM semalam berlangsung sangat terbuka sejak wasit meniup peluit tanda pertandingan dimulai.
Kedua tim saling menyerang. Namun, gol cepat Yakob Sayuri menit ketiga membuat permainan Persib memburuk sehingga sering melakukan kesalahan sendiri.
Terlebih saat Ramadhan Sananta menggandakan keunggulan di menit 19.
Persib meraih peluang pertamanya pada menit ke-28 melalui sepakan Ricky Kambuaya, yang kali itu merangsek ke depan, sesuatu yang seharusnya ia lakukan sejak awal.
Sayang, sepakan kerasnya masih melambung tipis sekali di atas mistar Reza Pratama.
Persib Bandung akhirnya mampu memperkecil ketertinggalannya, melalui gol yang dicetak Marc Klok melalui sepakan terarah pada menit ke-32.
Gol yang langsung meningkatkan kembali moral para pemain Persib untuk mengejar, yang sayangnya tak bisa dimanfaatkan Persib dengan baik.
Alih-alih mengejar, Persib justru kembali kebobolan pada menit 45+1 lewat kaki Ramadhan Sananta.
Gol yang tak disangka, yang membuat skor kembali berubah menjadi 3-1 untuk Juku Eja.
Tertinggal dua gol, Persib langsung mengambil inisiatif serangan saat babak kedua dimulai. Berkali-kali David da Silva dan kawan-kawan berhasil merepotkan pertahanan PSM.
Masuknya Frets Butuan menggantikan Dedi Kusnandar langsung membuat daya gedor Persiblebih kuat.
Namun, lagi-lagi gol cepat, justru dicetak PSM melalui Yakob Sayuri menit 50. Skor 4-1 membuat moral pemain Persib benar-benar runtuh.
Akan tetapi, seolah tak cukup, pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares justru memasukkan pemain bertipe menyerang lainnya, yaitu M. Rizky Pratama dan Rasyid Bakri, yang menggantikan Yakob Sayuri dan M Arfan.
PSM berhasil menambah keunggulan melalui gol yang akhirnya dicetak juga oleh Wiljan Pluim. Skor 5-1 pertahan hingga babak kedua usai. (*)