Wanita di Indramayu Tewas Tersambar Kereta Api di Perlintasan Tanpa Palang Pintu, Terseret 300 Meter

Sopiyah (57) meninggal dunia tersambar kereta di Perlintasan Kereta Api Tanpa Palang Pintu KM 184 + 600 Jalur Hilir Petak Jalan Kertasemaya–Jatibarang

Foto istimewa/Polsek Sukagumiwang
Petugas saat mengumpulkan bagian tubuh korban setelah tersambar kereta api di Perlintasan Kereta Api Tanpa Palang Pintu KM 184 + 600 Jalur Hilir Petak Jalan Kertasemaya – Jatibarang Desa Kliwed, Kecamatan. Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, Rabu (24/8/2022). Foto istimewa/Polsek Sukagumiwang 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Sopiyah (57) meninggal dunia tersambar kereta di Perlintasan Kereta Api Tanpa Palang Pintu KM 184 + 600 Jalur Hilir Petak Jalan Kertasemaya – Jatibarang Desa Kliwed, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu pada Rabu (24/8/2022) sekitar pukul 13.30 WIB.

Korban yang merupakan warga Desa/Kecamatan Kertasemaya itu pun tewas di lokasi kejadian dengan kondisi tubuh hancur berserakan setelah terseret kurang lebih sejauh 300 meter.

Saat dikonfirmasi Kapolres Indramayu, AKBP M Lukman Syarif melalui Kapolsek Sukagumiwang, Kompol H Amizar membenarkan kejadian tersebut.

Baca juga: Sahabar Ganjar Salurkan Bantuan di Indramayu, Sebut Ganjar Pranowo Figur yang Peduli Masyarakat

"Saat kejadian korban tertemper Kereta Api KA 7c (Argo Lawu) Relasi/Jurusan Solo – Gambir," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Kamis (25/8/2022).

Kompol H Amizar menceritakan, kejadian itu berawal saat korban hendak melintas di perlintasan kereta api tanpa palang pintu dengan mengendarai sepeda ontel mini warna pink.

Saat itu korban diketahui hendak menyusul suaminya untuk membantu membuat batu bata.

Ketika hendak melintas perlintasan kereta api, korban awalnya diketahui turun dari sepeda ontelnya dan berjalan kaki. Ia melintas dengan cara menuntun sepeda.

Korban saat itu berhasil melewati jalur lintasan Kereta Api arah Jakarta-Cirebon. Akan tetapi saat hendak melewati jalur sebaliknya, tiba-tiba datang kereta api dengan kecepatan tinggi.

Korban pun tidak sempat menghindar dan langsung tertemper kereta api.

"Kejadian itu mengakibatkan korban terpental keatas kemudian jatuh dan terbawa atau terseret oleh Kereta Api sejauh kurang lebih 300 meter bersama dengan sepeda ontel miliknya," ujar dia.

Dalam insiden tersebut, korban langsung meninggal dunia di TKP dengan kondisi tubuh hancur berserakan di sepanjang perlintasan kereta api dan rusaknya sepeda ontel milik korban.

"Selanjutnya setelah bagian-bagian tubuh Korban dikumpulkan kemudian dibawa ke Puskesmas Kertasemaya lalu diserahkan kepada Keluarganya untuk dikebumikan di TPU Desa/Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu," ucapnya.

Berdasarkan keterangan para saksi dan keluarga, korban diketahui dalam kondisi sehat dan belum pernah menderita penyakit berat.

Hanya saja, pendengaran korban kurang normal atau agak tuli sehingga diduga ia tidak mendengar suara klakson kereta api akan lewat.

"Keluarga Korban menyatakan telah menyadari dengan Ikhlas bahwa peristiwa tersebut adalah sudah merupakan takdirnya dan musibah yang tidak dapat dihindari oleh Korban dan saat ini Jenazah Korban akan dikebumikan," ujar Kompol H Amizar.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved