Tarif Ojol Bakal Naik, Sejumlah Pelanggan Mengaku Akan Kembali Naik Angkot
Kenaikan tarif ojol diumumkan Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi menaikkan tarif ojol mulai 29 Agustus mendatang.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sejumlah pelanggan ojek online (Ojol) mengaku akan kembali memilih naik angkutan umum alias angkot.
Hal ini dilakukan jika tarif ojol naik cukup tinggi.
Kenaikan tarif ojol diumumkan Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi menaikkan tarif ojol mulai 29 Agustus mendatang.
Keputusan tarif ojol naik tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan (KM) Nomor KP 564 Tahun 2022 Tentang Pedoman Perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Motor yang Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat yang Dilakukan dengan Aplikasi.
Adriani (32) hampir setiap hari menggunakan jasa ojol karena dinilai efektif waktu dibanding naik angkutan umum yang sering terjebak macet.
"Sebenarnya keberatan bila ada kenaikan tarif ojol, tapi mau tidak mau harus mengikuti karena BBM naik," ujarnya.
Adriani akan memilih, ojol hanya dijadikan altenetif digunakan saat saat mendesak saja.
"Kalau tidak terburu buru, saya akan menggunakan angkutan kota, walau pastinya angkot juga naik, tapi tidak semahal ojol," ujarnya.
Menurut Apriani warga Ciwastra nasalahnya, kenaikan tarif ojol akan berdampak pada naiknya pengeluaran.
Sementara penghasilan tetap tidak ada kenaikan. Sehingga harus bisa atur-atur, mana yang prioritas.
Pendapat yang hampir sama diungkapkan Ulinda (28) yang sehari hari menggunakan.
Ojol dari Sekeawi Sayati ke Pasirkoja dengan tarif Rp 17.000.
"Jujur saat ini saja dengan tarif Rp 17.000 cukup berat dan mahal apalagi jika jam macet naik cukup tinggi. Sekarang mau naik lagi 29 Agustus, lebih baik kembali naik angkot, " ujarnya.
Menurut Ulinda, tarif baru Ojol hanya memperkaya pengusaha ojol, seharusnya pemerintah tidak menaikan tarif Ojol karena kenaikan Ojol belum lama terjadi.
"Semula tarif Ojol, terdekat Rp 6 ribu, tiba tiba naik Rp 11 ribu, itu sudah kemahalan kini akan naik lagi Rp 16 ribu jarak terdekat, kenapa sampai terjadi," ujarnya.
Ulinda mengajak, para pengguna ojek untuk beralih ke angkutan umum, jika ada kenaikan tarif tidak semahal Ojol.
"Driver Ojol, pindah saja driver angkot, atau mandiri saja jadi Ojek pangkalan, biar pengusaha ojol tidak semena mena pasang tarif melalui pemerintah," ujarnya. (tiah sm,)