Suara Hati Mantan Pelatih Persib Bandung Setelah Wasit Disanksi karena Membuat Keputusan Salah
Pelatih menyambut baik tindakan Komite Wasit PSSI. Seperti diketahui, 18 wasit mendapat hukuman pembinaan karena dianggap tidak bekerja dengan baik.
TRIBUNJABAR.ID - Pelatih menyambut baik tindakan Komite Wasit PSSI. Seperti diketahui, 18 wasit mendapat hukuman pembinaan karena dianggap tidak bekerja dengan baik dalam lima pekan Liga 1 2022-2023.
Dari 18 wasit itu, paling ringan mendapatkan skorsing empat pekan pertandingan dan paling berat mendapatkan skorsing 10 pertandingan.
Satu di antara pelatih yang memberikan apresiasinya keputusan Komite Wasit PSSI adalah Dejan Antonic, pelatih Barito Putera.
Ia merasa lega dengan adanya tindakan nyata yang membuat wasit melakukan evaluasi.
Mantan pelatih Persib Bandung itu mengakui ketidaksiapan wasit dalam memimpin pertandingan bakal sangat merugikan tim yang bertanding.
Sebab satu keputusan bisa menentukan siapa yang menang dan siapa yang kalah.
“Saya bersyukur semua bisa mendapatkan sanksi. Saya melihat Persebaya, saya melihat Borneo FC, saya melihat beberapa pertandingan, aduh rekan-rekan saya banyak mendapatkan kesalahan,“ ujar pelatih asal Serbia kepada Kompas.com.
Baca juga: 2 Wasit Pemimpin Laga Persib Bandung Kena Sanksi, yang Satu Menguntungkan, yang Satu Lagi Merugikan
“Banyak tim-tim kalah di pertandingan karena wasitnya salah, saya kemarin melihat,” imbuh dia.
Barito Putera termasuk yang dirugikan wasit Mustofa Umarella saat pertandingan melawan PSIS Semarang di Stadion Jatidiri Semarang (6/9/2022).
Sang pengadil salah membuat keputusan yang menyebabkan PSIS mendapatkan keuntungan penalti dan berujung kekalahan 1-2 Barito Putera.
Wasit dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman 10 pekan dengan 2 kali KMI dan baru bisa bertugas kembali pada pekan 13 nanti.
Dejan Antonic berharap tindakan tegas ini bisa konsisten dilakukan demi kualitas sepak bola Indonesia yang lebih baik.
“Semoga bisa menghukum semua yang tidak siap dan tidak profesional,“ ucapnya.
Hukuman pembinaan ini juga mewakili keresahan pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares.
Dia sudah mengkritik kepemimpinan perangkat pertandingan sejak Piala Presiden 2022 silam.
Pada pertandingan terakhir melawan Arema FC di Stadion Gelora BJ Habibie Pare-pare, Sabtu (20/8/2022), ia kehilangan kesabaran dan melakukan protes langsung kepada wasit.
Dia menyoroti wasit yang tidak memberikan respons semestinya terhadap insiden di dalam lapangan.
Baca juga: Luis Milla Direkrut Persib Bandung, Bagaimana Nasib Staf Pelatih? Ini Penjelasan Umuh Muchtar
Ada pelanggaran yang seharusnya diberikan peringatan tegas justru dianggap pelanggaran ringan.
Namun saat melakukan protes justru ia yang mendapatkan kartu kuning karena dianggap protes terlalu berlebihan.
“Dalam karier pelatih saya, ini pertama kalinya saya mendapatkan kartu kuning atau merah atau apapun itu lah di pertandingan,” ujar pelatih asal Portugal tersebut.
“Kalau kami diperlakukan begini di kandang, bayangkan kami diperlakukan di luar kandang. Saya minta standar yang sama kepada kedua tim,” ucap dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com