Suara Hati Mantan Pelatih Persib Bandung Setelah Wasit Disanksi karena Membuat Keputusan Salah

Pelatih menyambut baik tindakan Komite Wasit PSSI. Seperti diketahui, 18 wasit mendapat hukuman pembinaan karena dianggap tidak bekerja dengan baik.

Editor: Giri
Tribun Jabar/Deni Denaswara
Momen pemain PSIS Semarang melancarkan protes kepada wasit setelah gol Dewangga dianulir di laga melawan Persib Bandung, Sabtu (13/8/2022). Wasit yang memimpin lag aini kena sanksi karena memberikan penalti kepada Persib Bandung. 

TRIBUNJABAR.ID - Pelatih menyambut baik tindakan Komite Wasit PSSI. Seperti diketahui, 18 wasit mendapat hukuman pembinaan karena dianggap tidak bekerja dengan baik dalam lima pekan Liga 1 2022-2023. 

Dari 18 wasit itu, paling ringan mendapatkan skorsing empat pekan pertandingan dan paling berat mendapatkan skorsing 10 pertandingan.

Satu di antara pelatih yang memberikan apresiasinya keputusan Komite Wasit PSSI adalah Dejan Antonic, pelatih Barito Putera.

Ia merasa lega dengan adanya tindakan nyata yang membuat wasit melakukan evaluasi.

Mantan pelatih Persib Bandung itu mengakui ketidaksiapan wasit dalam memimpin pertandingan bakal sangat merugikan tim yang bertanding.

Sebab satu keputusan bisa menentukan siapa yang menang dan siapa yang kalah.

“Saya bersyukur semua bisa mendapatkan sanksi. Saya melihat Persebaya, saya melihat Borneo FC, saya melihat beberapa pertandingan, aduh rekan-rekan saya banyak mendapatkan kesalahan,“ ujar pelatih asal Serbia kepada Kompas.com.

Baca juga: 2 Wasit Pemimpin Laga Persib Bandung Kena Sanksi, yang Satu Menguntungkan, yang Satu Lagi Merugikan

“Banyak tim-tim kalah di pertandingan karena wasitnya salah, saya kemarin melihat,” imbuh dia.

Barito Putera termasuk yang dirugikan wasit Mustofa Umarella saat pertandingan melawan PSIS Semarang di Stadion Jatidiri Semarang (6/9/2022).

Sang pengadil salah membuat keputusan yang menyebabkan PSIS mendapatkan keuntungan penalti dan berujung kekalahan 1-2 Barito Putera.

Wasit dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman 10 pekan dengan 2 kali KMI dan baru bisa bertugas kembali pada pekan 13 nanti.

Dejan Antonic berharap tindakan tegas ini bisa konsisten dilakukan demi kualitas sepak bola Indonesia yang lebih baik.

“Semoga bisa menghukum semua yang tidak siap dan tidak profesional,“ ucapnya.

Hukuman pembinaan ini juga mewakili keresahan pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares.

Dia sudah mengkritik kepemimpinan perangkat pertandingan sejak Piala Presiden 2022 silam.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved