Arsip-arsip Penting Hangus Dalam Kebakaran di Kantor DPRD Jabar, dari BPKB Sampai Pengadaan Barang

Sejumlah arsip penting hangus terbakar dalam kebakaran di kantor DPRD Jabar.

Tribun Jabar/Muhammad Syarif Abdussalam
Kebakaran yang melanda ruang arsip DPRD Jabar. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ratusan berkas arsip di Kantor DPRD Provinsi Jawa Barat hangus akibat kebakaran yang melanda Ruang Arsip DPRD Jabar, Minggu (21/8/2022).

Berkas-berkas yang terbakar tersebut dari mulai BPKB sampai arsip dokumen pengadaan barang dan jasa.

Sekretaris DPRD Jabar, Ida Wahida Hidayati, mengatakan arsip terpenting yang hangus adalah 18 berkas BPKB kendaraan dewan, arsip administrasi, sampai 384 berkas pengadaan barang dan jasa.

"Setelah kami inventarisasi, ada 18 BPKB yang hangus, juga 384 berkas SPK pengadaan barang dan jasa tahun 2020, 2021, dan sebagian tahun 2022. Selebihnya arsip-arsip administrasi umum," kata Ida di Kantor DPRD Jabar, Senin (22/8/2022).

Ia mengatakan arsip-arsip ini sangat penting mengingat masih berstatus arsip aktif yang masih digunakan untuk operasional dewan.

Sehingga, arsip-arsip ini masih keluar-masuk ruangan untuk digunakan dalam kebutuhan administrasi.

"Kerugian mencapai Rp 250 juta ya karena di dalam itu ada Roll O Pack yang harganya cukup mahal," katanya.

Ida mengatakan saat kejadian, tiga orang satpam yang menemukan ruangan tersebut kebakaran.

Mereka kemudian berusaha memadamkan api agar tidak menyebar ke ruangan lain.

"Memang satpam keliling rutin, dan saat itu mereka lihat ada asap. Pukul 08.05 WIB. Detektor ada otomatis memancarkan air, tapi harus dipadamkan menggunakan APAR, supaya tidak menyebar," katanya.

Ida menuturkan ketiga satpam ini sempat dibawa ke rumah sakit karena kesulitan bernapas, namun dapat segera pulang.

Mereka pun dimintai keterangannya oleh kepolisian, termasuk Ida Sekwan DPRD Jabar.

Hasil penyelidikan sementara, katanya, kebakaran disebabkan arus pendek listrik. Ia pun menunggu hasil penyelidikan kepolisian untuk memproses asuransi kebakaran. Tentunya kepolisian mesti melakukan investigasi di antaranya dengan meminta memeriksa CCTV.

"Dari kita kemudian juga karena kita asuransi, tentunya kita harus memenuhi berita acara pemeriksaan tentang kegiatan ini. Sampai kita menunggu ada penggantian asuransi, karena kan penggantian harus masuk dulu ke penerimaan negara ya, baru kita bisa meminta," katanya.

Ia mengatakan akan memperbaiki kerusakan tersebut menggunakan asuransi, terutama kerusakan dinding, lantai, dan atap.

Di sisi lain, Ida mengatakan pihaknya rutin memeriksa berbagai alat pengamanan di kantor tersebut, dari mulai listrik, air, pemadam kebakaran, sampai lift.

Ia memastikan operasional Sekretariat DPRD Jabar tetap beroperasi karena ada sejumlah data yang sudah di-back up ke komputer.

Namun, masih ada berkas-berkas asli yang tidak bisa diunduh ke dalam bentuk digital.

"Kita masih punya record center, setiap bagian ini kan punya ruang arsip sendiri-sendiri. Tentunya untuk kegiatan sementara masih aktif, yang sayap sebelah kiri itu kita sudah aktif karyawan-karyawatinya. Khusus yang di daerah lantai 3 memang masih belum bisa dipakai, kita ada policeline," katanya.

Baca juga: Sekretaris DPRD Jabar: Korsleting Listrik Diduga Jadi Pemicu Terbakarnya Ruang Arsip DPRD Jabar

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved