Kakek 60 Tahun Tertabrak Kereta Api di Indramayu, Satu Warga Langsung Berteriak Histeris

Kakek tertabrak kereta api itu tepatnya terjadi di lintasan Kereta Api KM 174-200 Desa Ujungaris, Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu

Dokumentasi Polres Indramayu  
Polisi mengevakuasi korban tertabrak kereta api di lintasan Kereta Api KM 174-200 Desa Ujungaris, Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu, Sabtu (20/8/2022). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU- Kecelakaan maut di perlintasan kereta api kembali terjadi di Kabupaten Indramayu. Terbaru, seorang kakek 60 tahun meninggal dunia tertabrak kereta api.

Kujen, warga Desa Bunder, Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu itu langsung meninggal dunia di lokasi kejadian.

Saat dikonfirmasi, Kapolres Indramayu, AKBP M Lukman Syarif melalui Kasi Humas Polres Indramayu, Iptu Didi Wahyudi membenarkan adanya kejadian tersebut.

Kakek tertabrak kereta api itu tepatnya terjadi di lintasan Kereta Api KM 174-200 Desa Ujungaris, Kecamatan Widasari, pada Sabtu (20/8/2022) sekitar pukul 06.30 WIB.

"Korban tertabrak Kereta Api Prunggu Kargo 2528 Kereta barang Dari Jakarta (Kampung bandan) Tawang-Semarang," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (21/8/2022).

Baca juga: Sepeda Motor Hancur Tertabrak Kereta Api dan Terseret 2,5 Km di Bekasi, Begini Nasib Pengendara

Iptu Didi Wahyudi mengatakan, awalnya, korban pamit kepada keluarganya untuk mencari lahan ternak bebek di sekitaran lintasan kereta api.

Sekitar pukul 06.30 WIB, warga di lokasi kejadian justru digegerkan karena ada laki-laki yang tertabrak kereta api.

Seorang warga yang sedang berada di sawah, Dulhadi, mengatakan dikejutkan oleh teriakan dari arah lokasi kejadian.

Warga yang pertama mengetahui kejadian itu diketahui berteriak histeris melihat kondisi korban yang kehilangan kepala akibat tertabrak kereta api.

Warga langsung melaporkan insiden tersebut kepada pemerintah desa dan polisi.

Tidak berlangsung lama, polisi tiba di lokasi kejadian dan mengevakuasi korban ke RS Zam-zam menggunakan ambulans.

"Keluarga korban juga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah," ujar Iptu Didi Wahyudi.

 

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved