Kecelakaan Truk Fuso Terjun ke Jurang 20 Meter di Bengkulu, Kernet dan Sopir Belum Ditemukan
Sebuah kecelakaan truk terjun ke jurang terjadi di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, Minggu (14/8/2022).
TRIBUNJABAR.ID, BENGKULU - Sebuah kecelakaan truk terjun ke jurang terjadi di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, Minggu (14/8/2022).
Truk Fuso pengangkut karet ini terjun ke jurang sedalam 20 meter.
Peristiwa itu terjadi di Jembatan Air Terjun Tanggo Seribu, Kelurahan Curup, Kecamatan Binduriang, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.
Truk tersebut dikemudikan oleh Buyung (50) bersama kernetnya Panji (27).
Namun, saat tim SAR melakukan evakuasi, mereka tidak menemukan sopir dan kernet truk tersebut.
Hingga saat ini, petugas masih melakukan pencarian terhadap sopir dan kernet truk Fuso.
Kronologi Kejadian
Melansir Kompas.com, peristiwa itu bermula saat truk bermuatan karet itu melaju dari Bengkulu menuju Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
Setibanya di lokasi, sopir diduga hilang kendali karena mengalami rem blong.
Baca juga: Polisi Ungkap Penyebab Kecelakaan Maut di Cianjur yang Tewaskan 6 Orang, Ini Kronologi Lengkapnya
Akibatnya, truk yang dikemudian Buyung terjun ke jurang sedalam 20 meter.
Seorang saksi mata bernama Tuti Irawati (36) sempat melihat detik-detik truk Fuso itu masuk ke jurang.
Saat kejadian, Tuti sedang berjualan bakso.
Dia mengatakan, truk sempat menghantam pembatas jembatan sebelum masuk ke jurang.
Sang sopir juga sempat melambaikan tangan.
"Sopir itu sempat melambaikan tangan dari bagian sebelah kiri mobil seusai truk menghantam pembatas jembatan."
"Kepala mobil sudah masuk mengarah sungai, terdengar juga suara hantaman yang cukup besar," kata Tuti, Minggu, dikutip dari Tribun Bengkulu.
Sopir dan Kernet Hilang
Diketahui di dasar jurang tempat truk Fuso jatuh, terdapat sungai yang memiliki arus agak deras.
Tim SAR dan polisi berjibaku melakukan evakuasi.
Lokasi yang curam mengakibatkan proses evakuasi mengalami kendala.
Namun, saat petugas mencapai dasar sungai, mereka tidak menemukan sopir dan kernet di lokasi kecelakaan.
Hal itu dibenarkan oleh seorang warga bernama Sangkut (64) yang ikut turun ke dasar sungai untuk membantu petugas.
"Saya tadi turun ke bawah melihat kondisi truk, yang saya lihat mobil sudah remuk dan hancur."
"Sayangnya saya tidak melihat sopir dan kernetnya," katanya kepada Tribun Bengkulu.
Sementara itu, Humas Badan SAR Nasional Bengkulu Mega Maysila menuturkan, pihaknya mendapatkan data yang belum akurat mengenai jumlah orang di dalam Fuso.
Dari informasi di lapangan, ada yang menyebutkan jumlah orang di dalam Fuso dua hingga tiga orang.
Namun, dari keterangan keluarga sopir, Fuso dikemudikan sopir sendirian tanpa membawa orang lain.
"Namun, kami masih melakukan pengecekan detil," terangnya, dikutip dari Kompas.com.
Mega juga membenarkan bahwa saat tim SAR tiba di bangkai Fuso, tidak ditemukan siapa-siapa.
"Tim SAR tidak menemukan sopir atau penumpang lainnya, tidak ada manusia di dalam Fuso."
"Dugaan bisa jadi korban terpental atau terbawa arus sungai, karena itu pencarian dilanjutkan," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunBengkulu.com/Panji Destama, Kompas.com/Firmansyah)
Sumber: Tribunnews