Dipamerkan di Hakteknas 2022, Ini Kelebihan Bus Listrik Karya UI, Siap Digunakan Saat Perhelatan G20
Bus Listrik karya dosen dan mahasiswa UI yang rencananya akan digunakan dalam perhelatan G20 dipamerkan dalam acara Hakteknas 2022
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Indonesia terus mendukung green energy diberbagai sektor. Dunia pendidikan juga ikut berkontribusi mendukung penurunan emisi serta meningkatkan penggunaan energi ramah lingkungan.
Dukungan ini dibuktikan Universitas Indonesia (UI) dengan menghadirkan bus listrik hasil karya kolaborasi antara dosen dengan mahasiswa.
Bus listrik karya UI ini ikut dalam pameran memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 2022 bertema “Transformasi dan Inovasi Pendidikan melalui Teknologi” yang diselenggarakan Kemendikbudristek, Rabu (10/08).
Peneliti Bus Listrik UI, Ghani mengatakan UI mendukung green energy yang dicanangkan pemerintah serta sedang gencar dilakukan oleh berbagai negara di dunia.
Baca juga: Hakteknas Ke-27, Kemendikbudristek Dorong Kemajuan Dunia Pendidikan Melalui Inovasi Teknologi
"Kita punya komitmen untuk mendukung green energy karena kita tahu salah satu penyumbang efek rumah kaca itu berasal dari polusi kendaraan,” kata Ghani.
Menurutnya, bus listrik karya UI ini mengedepankan efisiensi dan keramahan lingkungan.
"Inovasi ini siap menjadi public transportation massal di masa yang akan datang," katanya.
Hadir dengan penampilan yang eye catching, bus listrik UI mendapatkan apresiasi baik dari banyak kalangan.
UI berperan sebagai inovator yang menyediakan kerangka serta rancangan bus listrik, selain itu UI juga bekerja sama dengan PT Mobil Anak Bangsa (MABI) di Kudus.
"Pembuatannya membutuhkan waktu enam bulan, mulai dari proses desain hingga produksi yang dirancang oleh mahasiswa berbagai disiplin ilmu, antara lain teknik mesin dan elektro," kata Ghani.
Memiliki kemudi terbuat dari Elektro Hidrolik Power Steering dengan daya motor 130 kW dan torsi motor 1400 Nm, bus listrik UI dapat mewujudkan misi pemerintah dalam menurunkan emisi karbo dalam sektor transportasi.
Bus listrik UI memiliki lama charging selama dua jam, tergantung kapasistas charge.
Untuk pemakaian sekali charging itu bisa menempuh 200-250 Km dan bisa digunakan dari Jakarta-Cirebon.
Bus ini telah digunakan dalam beberapa acara di Jabodetabek, salah satunya pada pameran di JIEXPO, Kemendikbudristek, dan uji coba transportasi mahasiswa UI.
Baca juga: Rumah Kaca Konservatori Kebun Raya Cibodas Hadir di Momen Hakteknas
“Untuk acara paling dekat, bus listrik ini akan ikut berkontribusi dalam mempermudah transportasi pada acara G20 di Bali,” katanya.
Terkait mesin diesel, menurutnya pembuatan mesin diesel di Indonesia sudah tertinggal jauh, hingga dua dekade.
Namun tidak dengan kendaraan listrik, karena hampir semua negara baru memulainya.
“Harapan ke depannya adalah adanya sinergi dari perguruan tinggi dan perusahaan-perusahaan untuk bisa lebih peduli dan fokus dalam menciptakan output yaitu produk yang layak serta siap jual, bukan hanya sebatas rancangan saja,” katanya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/bus-listrik-karya-mahasiswa-ui-yang-dipamerkan-dalam-acara-hakteknas-2022.jpg)