Cara Warga Majalengka Memerdekakan Diri dari Covid-19, Ribuan Masker Digantung Sambut HUT RI
Cara warga Desa Sukaraja Kulon, Jatiwangi, Majalengka memerdekakan diri dari pandemi Covid-19 dengan menggantungkan masker sekaligus menyambut HUT RI
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Cara berbeda warga Desa Sukaraja Kulon, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka untuk 'memerdekakan' diri dari pandemi Covid-19.
Sebanyak ribuan masker digantung berjajar di sejumlah gang di Blok Ciburuy, desa setempat.
Selain menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia (RI), aksi gantung masker itu sebagai bentuk 'memerdekakan' diri dari wabah pandemi selama dua tahun terakhir.
Salah seorang warga yang juga sebagai penggagas pengadaan pernak-pernik dari masker, Ari (30) mengatakan, pihaknya memaknai gantung masker itu sebagai tanda berakhir dari masa pandemi Covid-19.
Ia mengikuti istilah tersebut dari istilah-istilah yang seperti dipakai, seperti gantung sepatu di olahraga sepakbola maupun gantung sarung tinju di olahraga tinju.
"Jadi gini, kebanyakan orang misal atlet gantung sepatu, atlet tinju dengan gantung sarung tinjunya berarti kan berakhir, nah kita juga memaknainya sama, yaitu gantung masker yang artinya kita berharap pandemi Covid-19 ini berakhir," ujar Ari kepada Tribun, Kamis (11/8/2022).
Selain menandakan berakhirnya masa pandemi Covid-19, Ari juga menyebut, gantung sepatu sebagai harapan ke depan tidak ada lagi wabah seperti sebelumnya.
Adapun, dalam pernak-pernik masker itu, diperkirakan membutuhkan ribuan masker untuk digantung berjajar di sejumlah gang di desa setempat, tepatnya di Blok Ciburuy.
"Dan juga harapan tidak ada lagi wabah, yang melanda negeri ini," ucapnya.
Setiap tahunnya, sambung mantan Ulis ini, bahwa selain 'memerdekakan' dari Covid-19, di tahun 2022 ini warga Desa Sukaraja Kulon ingin membuat pernak-pernik yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Sehingga, ide yang didapat yaitu membuat pernak-pernik dalam memperingati hari kemerdekaan RI.
"Jadi awalnya spontanitas ya, memang setiap tahun pernak-pernik itu ada, walaupun dua tahun terakhir ada pandemi, tapi antusias warga dalam memperingati HUT kemerdekaan termasuk membuat pernak-pernik itu sangat tinggi," kata dia.
Dari produksi masker dari pengusaha konveksi di desanya lah, masker-masker yang terbuat dari bahan dasar kain itu dikumpulkan.
Lalu dibuat pernak-pernik dengan cara diikat di tali secara berjajar.
"Kalau jumlahnya mah kurang tahu, tapi yang jelas masker-masker itu dari 3 karung dari pengusaha konveksi yang memang masker-masker itu sisa dari produksi waktu awal-awal pandemi."
"Pernak-pernik masker digantung di beberapa gang di Blok Ciburuy dengan harapan masyarakat makin antusias menyemarakkan HUT RI dan menandakan kita sudah terlepas dari pandemi Covid-19," katanya. (*)