Baku Tembak di Rumah Jenderal
Detik-detik Bharada E Diperintah Tembak Brigadir J, Diancam Dieksekusi,Menembak Sambil Pejamkan Mata
Ini detik-detik Bharada E saat disuruh menembak Brigadir J oleh atasannya.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E mengisahkan detik-detik ia diperintahkan untuk menembak Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
Hal tersebut diceritakannya kepada pengacaranya Deolipa Yumara.
Bharada E mengungkapkan sejumlah curhatan terkait penembakan tersebut.
Termasuk ada ancaman dan ia melakukan penembakan sambil memejamkan mata.
Kepada Deolipa, Bharada E menceritakan menerima perintah penembakan dari atasannya.
Ia diancam kalau tak melakukan penembakan, ia yang akan "dieksekusi".
"Kalau secara curhatnya dia-nya (Bharada E) begitu, beberapa menit saja itu kejadiannya. Secara curhat, ya, bukan pro justitia, karena dia curhat juga sama saya," kata dia dikutip dari Tribunnews, Rabu (10/8/2022).
Saat melakukan tindakan tersebut, Bharada E mengaku ketakutan dan memilih menurut perintah atasan.
"Saya ini kan polisi Brimob, saya menjalankan perintah atasan, tapi saya juga takut," ujar Deolipa mengisahkan curhatan Bharada E.
Baca juga: Keluarga Bharada E Meminta Maaf, Ayah Brigadir J: Kita Diajarkan untuk Saling Memaafkan
Bharada E memejamkan mata ketika mengeluarkan tembakan.
"Makanya dia sembari memejamkan mata dor..dor.. gitu saja," lanjut Deolipa.
"Penembakan tersebut juga dilakukan karena Bharada E mendapat ancaman akan dieksekusi jika tidak menembak Brigadir J."
Deolipa menyadari posisi Bharada E sebagai pasukan Brimob. Anggota yang mendapat komando tentu menjalankan apa kata komandannya.
"Ya itulah perintah dari atasan. Dia kan pasukan Brimob, biasa mendapat komando. Tentu apa kata komandonya dijalankan sama kayak Brimob. Perintah tembak, ya tembak," ungkap Deolipa.
Sebelumnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga menyatakan tak ada adu tembak dalam peristiwa kematian Brigadir J.