3 dari 4 Korban Kecelakaan Maut di Cirebon Ternyata Satu Keluarga, Kunjungi Anak di Ponpes Buntet
Kecelakaan maut itu terjadi ketika mobil Xpander berpelat nomor G 1197 MG terbakar usai disambar kereta api, Sabtu (6/8/2022) malam.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Sebuah kecelakaan maut di Cirebon menewaskan empat orang penumpangnya.
Kecelakaan maut itu terjadi ketika mobil Xpander berpelat nomor G 1197 MG terbakar usai disambar kereta api KA Argo Cheribon, Sabtu (6/8/2022) malam.
Kecelakaan atau tabrakan mobil dan kereta api terjadi di perlintasan KA tanpa palang pintu Desa Kalimeang, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon, Sabtu (6/8/2022) malam.
Mobil berpelat nomor G 1197 MG itu pun sempat terpental beberapa meter dan terbakar sehingga empat warga Brebes, Jawa Tengah, yang berada di dalamnya meninggal dunia di lokasi kejadian.
Tiga dari empat korban itu ternyata satu keluarga yang baru pulang menjenguk anak bungsunya di Pondok Pesantren Buntet, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.
Pengasuh Pondok Pesantren Buntet, KH Ahmad Syauqi Chowas, mengakui, ketiganya merupakan keluarga salah seorang santri yang kini duduk di kelas 3 Madrasah Tsanawiyah.
"Selain menjenguk santri, mereka juga turut menghadiri Haul Sesepuh dan Warga Ponpes Buntet pada Sabtu malam," kata KH Ahmad Syauqi Chowas saat ditemui di Ponpes Buntet, Minggu (7/8/2022).
Ia mengatakan, kabar duka itu didapat dari keluarga korban di Brebes yang mencoba menghubungi ponselnya, tetapi dijawab oleh petugas kepolisian dan memberitahukan peristiwa tersebut.
Empat korban itu terdiri dari sepasang suami istri dan anak yang merupakan kakak dari santri Ponpes Buntet, sedangkan seorang lagi merupakan kerabatnya yang berprofesi guru TK.
Baca juga: Daftar Identitas Korban Kecelakaan Maut di Cirebon, Semuanya Warga Brebes
"Di mobil itu ada orang tua dan kakak perempuan santri, serta kerabatnya, kemudian dari keluarganya menghubungi kami mengenai kejadian ini," ujar KH Ahmad Syauqi Chowas.
Pihaknya pun menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya, baik secara pribadi maupun mewakili keluarga besar Ponpes Buntet.
Bahkan, ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya para santri dan alumni Ponpes Buntet untuk mendoakan korban serta keluaganya.
"Kami mengimbau para santri dan alumni Ponpes Buntet menggelar salat gaib untuk para korban di wilayahnya masing-masing," kata KH Ahmad Syauqi Chowas.
Mobil Terbakar setelah Disambar KA Argo Cheribon
Sebuah mobil Xpander berpelat nomor G 1197 MG terbakar usai disambar kereta api, Sabtu (6/8/2022) malam.
Peristiwa itu terjadi di perlintasan tanpa palang pintu di Desa Kalimeang, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon, Sabtu (6/8/2022) malam.
Manajer Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Suprapto, mengatakan, empat orang yang berada di mobil tersebut dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.
Menurut dia, dari data yang diterimanya keempat korban tersebut tercatat sebagai warga Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
"Mobil yang dinaiki keempat sempat terpental beberapa meter dan akhirnya terbakar di lokasi," kata Suprapto melalui pesan singkatnya, Minggu (7/8/2022) pagi.
Adapun data yang berhasil dihimpun Tribuncirebon.com mengenai identitas para korban, di antaranya:
1. Saropah (40), alamat Blok Bonjot, Desa Kalibuntu, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes.
2.Siti Nurkhasanah Mandasari (40), alamat Blok Kalibuntu, Desa Kalibuntu, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes.
3. Ahmad Zaeni (42), alamat Blok Bonjot, Desa Kalibuntu, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes.
4. Noerdiah Rahmawati Zaeni (22), alamat Blok Bonjot, Desa Kalibuntu, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes.
"Mobil yang dinaiki korban bertabrakan dengan KA Argo Cheribon (KA Plb 26a) relasi Stasiun Gambir - Stasiun Cirebon - Stasiun Tegal," ujar Suprapto.
Suprapto menyampaikan, peristiwa itu pun mengakibatkan rusaknya cow hanger lok CC 2061334 (CN) dan beberapa perjalanan kereta api sempat terlambat.
Penjelasan Awal
Sebuah kecelakaan maut terjadi di Cirebon ,Sabtu (6/8/2022) malam.
Sebuah mobil terbakar usai disambar kereta api di perlintasan yang masuk wilayah Desa Kalimeang, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon
Akibatnya, empat orang yang berada di dalam mobil Xpander berpelat nomor G 1197 MG tersebut dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.
Manajer Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Suprapto, mengatakan, peristiwa yang terjadi di perlintasan tanpa palang pintu itu terjadi kira-kira pukul 20.40 WIB.
"Saat itu, mobil tersebut melaju ke arah jalur Pantura, dan diduga kurang hati-hati tidak mengetahui ada kereta api yang melintas," ujar Suprapto melalui pesan singkatnya, Minggu (7/8/2022) dinihari.
Ia mengatakan, mobil tersebut menabrak KA Argo Cheribon (KA Plb 26a) relasi Stasiun Gambir - Stasiun Cirebon - Stasiun Tegal.
Bahkan, menurut dia, mobil itu pun sempat terpental belasan meter sebelum akhirnya terbakar di areal persawahan yang berada di sekitar jalur kereta api.
Pihaknya pun lamgsung menerjunkan personel usai menerima laporan peristiwa tersebut dan berkoordinasi dengan jajaran Polsek Karangsembung.
"Seluruh korbannya sudah dievakuasi ke RSD Gunung Jati Kota Cirebon, tetapi untuk identitas dan jenis kelaminnya belum diketahui," kata Suprapto.
Suprapto menyampaikan, kejadian itu mengakibatkan KA Argo Cheribon yang tertabrak mobil tersebut terlambat hingga lebih dari dua jam, tepatnya 136 menit.
Selain itu, kereta api lainnya yang terdampak ialah KA Matarmaja terlambat kira-kira 15 menit dan KA Ciremai terlambat kira-kira 30 menit.
Tak hanya berdampak pada perjalanan kereta api, peristiwa tersebut juga mengakibatkan rusaknya cow hanger lok CC 2061334 (CN).
"Kami mengimbau masyarakat tengok kanan dan kiri dulu ketika melewati perlintasan sebidang untuk menyakinkan di kedua arah tidak ada kereta api yang melintas," ujar Suprapto.(Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi)