Dilaksanakan Besok! Ini Bacaan Niat Puasa Tasua 9 Muharram 1444 H Lengkap dengan Keutamannya

Bagaimana bacaan niat puasa Tasua 9 Muharram 144 H dan apa saja keutamaannya?

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Pixabay
Ilustrasi bacaan niat puasa Tasua 9 Muharram 1444 H dan keutamaannya. 

TRIBUNJABAR.ID - Bagaimana bacaan niat puasa Tasua 9 Muharram 1444 H dan apa saja keutamaannya?

Saat ini dalam kalender Hijriah atau kalender umat Muslim sudah memasuki bulan Muharram.

Pemerintah menetapkan tanggal 1 Muharram 1444 H jatuh pada Sabtu, 30 Juli 2022.

Awal bulan Muharram menjadi pertanda tahun baru dalam kalender Hijriah.

Bulan Muharram menjadi bulan yang juga memiliki kemuliaan.

Allah SWT menjanjikan pahala bagi setiap umat Muslim yang melaksanakan amalan di bulan Muharram.

Salah satu amalan yang bisa dilaksanakan adalah puasa sunnah yaitu puasa Tasua.

Baca juga: Ini Jadwal Puasa Asyura 10 Muharram 1444 H Senin 8 Agustus 2022, Lengkap Bacaan Niat dan Artinya

Kapan dilaksanakannya puasa Tasua?

Dalam kitab Fathul Muin oleh Syekh Zainuddin, pada perhitungan tahun Hijriah, puasa Tasua dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram.

Jika 1 Muharram 1444 H jatuh pada 30 Juli 2022, maka puasa Tasua tahun 2022 bisa dilaksanakan pada 7 Agustus 2022.

Berikut adalah bacaan niat puasa Tasua:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى

"Nawaitu sauma tasu'a sunnatal lillahita’ala"

Artinya: Saya niat puasa hari tasua, sunah karena Allah ta’ala.

Selain puasa Tasua, di hari berikutnya umat Muslim juga bisa melaksanakan puasa Asyura.

Puasa Asyura dilaksanakan pada 10 Muharram atau Senin 8 Agustus 2022.

Berikut adalah bacaan niat puasa Asyura:

Baca juga: Inilah Doa Hari Asyura 10 Muharram, Memohon Pertolongan Allah SWT, Lengkap dengan Dzikirnya

نَوَيْتُ صَوْمَ عَشُرَ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى

"Nawaitu sauma Asyuro sunnatal lillahita’ala"

Artinya: Saya niat puasa hari asyura , sunah karena Allah ta’ala.

Keutamaan Puasa Sunnah di Bulan Muharram

1. Untuk Menebus Dosa Setahun Silam

Sebagai manusia biasa yang tak luput dari dosa dan salah, maka hendaknya perlu memperhatikan sarana untuk mengikis habis dosa-dosa yang mungkin telah dilakukan.

Caranya adalah dengan menjalankan ibadah puasa pada 10 Muharram, puasa Asyura.

Dengan menjalankan puasa Asyura, maka dapat menebus dosa yang telah kita lakukan setahun sebelumnya.

Seperti yang diungkapkan oleh Abi Qatadah, bahwa ketika Rasulullah ditanya tentang puasa Asyura kemudian beliau menjawab, "Menebus dosa tahun yang lalu." (HR.Muslim).

2. Mengikuti Anjuran Rasul

Seperti yang telah diriwayatkan oleh Ibnu Abbas:

"Rasulullah telah berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan supaya orang-orang berpuasa." (HR.Muslim).

Kemudian, Abu Hurairah juga berkata:

Saya mendengar Rasulullah bersabda: "Hari ini adalah Hari Asyura, dan kamu tidak diwajibkan berpuasa padanya. Dan saya sekarang berpuasa, maka siapa yang suka, berpuasalah. Dan siapa yang tidak suka, berbukalah!".

Selain itu, Aisyah, istri Rasulullah menceritakan jika hari Asyura adalah hari dimana orang-orang Quraisy pada masa jahiliyah bisa berpuasa.

Rasulullah juga biasa berpuasa pada hari tersebut, ketika datang di Madinah, beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang-orang untuk turut berpuasa.

3. Keutamaannya di Bawah Puasa Ramadan

Selain ungkapan Aisyah, terdapat pula hadis yang diungkapkan oleh Abu Hurairah, bahwa puasa pada bulan Muharam keutamaannya tepat di bawah puasa Ramadan.

Hal tersebut menunjukkan bahwa puasa pada bulan Muharam memiliki keutamaan yang luar biasa, sebab puasa Ramadan adalah wajib sedangkan puasa Muharam adalah sunah.

4. Hari Puasa Umat Nabi Musa

Seperti yang diungkapkan oleh Ibnu Abbas bahwa Nabi Muhammad SAW datang ke Madinah dan melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura.

Maka Nabi bertanya, "Ada apa ini?", kemudian mereka menjawab, "Hari baik, saat Allah membebaskan Nabi Musa dan Bani Israil dari musuh mereka, hingga membuat Musa berpuasa karenanya".

Maka Nabi Muhammad SAW bersabda: "Saya lebih hormat terhadap Musa dari kamu." Lalu beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang agar berpuasa." (HR. Bukhari Muslim).

Puasa Asyura sangat berhubungan erat dengan Nabi sebelum beliau, yaitu Musa dan kaumnya.

Maka dari itu, beliau memuliakan hari itu dengan berpuasa.

5. Mewujudkan Impian Rasulullah

Ada sebuah obsesi Rasulullah yang belum terlaksana, lantaran ajal menjemput sebelum tercapai.

Obsesi tersebut adalah puasa Tasu'a, yakni puasa pada 9 Muharam.

Hal itu seperti yang diceritakan Ibnu Abbas ra, Rasulullah bersabda: "Kalau saya lanjut umur sampai tahun yang akan datang, niscaya saya akan berpuasa Tasu'a (tanggal 9 Muharram)." (HR.Muslim).

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved