Doa Harian

Bacaan Niat Puasa Tasua dan Niat Puasa Asyura Termasuk Puasa 11 Muharam, Lengkap dengan Keutamaannya

Berikut ini bacaan niat puasa Tasua dan puasa Asyura termasuk niat puasa 11 Muharam, lengkap dengan keutamaannya

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Istimewa via Tribunstyle.com
Bacaan niat puasa Tasua, puasa Asyura dan puasa 11 Muharam 

TRIBUNJABAR.ID - Berikut ini bacaan niat puasa Tasua, niat puasa Asyura termasuk niat puasa 11 Muharam, lengkap dengan keutamaannya.

Setiap memasuki bulan Muharam, umat muslim menyambutnya dengan mengerjakan amalan sunah.

Satu di antaranya yang dianjurkan Rasulullah SAW yakni puasa Muharam.

Adapun puasa Muharam yang dimaksud adalah puasa Tasua dan puasa Asyura.


Selain dua puasa tersebut ternyata pada 11 Muharam pun dapat dikerjakan puasa.

Baca juga: 5 Amalan Puasa Sunah di Bulan Muharam Dijelaskan Ustaz Adi Hidayat, Dianjurkan, Status Pahala Naik

Artinya puasa Muharam dikerjakan mulai tanggal 9 Muharam (puasa Tasua), tanggal 10 Muharam (puasa Asyura) dan puasa 11 Muharam.

Tahun ini puasa Tasua jatuh pada Minggu 7 Agustus 2022.

Sementara puasa Asyura atau 10 Muharam jatuh pada Senin 8 Agustus 2022.

Adapun puasa 11 Muharam jatuh pada hari berikutnya yakni Selasa 9 Agustus 2022.

Mengingat waktu yang tak lama lagi, bagi Anda yang lupa, hafalkan kembali bacaan niat puasa Tasua dan puasa Asyura termasuk puasa 11 Muharam.

ilustrasi - niat puasa sunah Muharam yaitu, puasa Tasua dan puasa Asyura
ilustrasi - niat puasa sunah Muharam yaitu, puasa Tasua dan puasa Asyura (Pixabay/mohamed_hassan)

Berikut Tribunjabar.id rangkum bacaan niat puasa Tasua, niat puasa Asyura dan puasa 11 Muharam lengkap huruf arab dan latin beserta artinya.

Bacaan niat puasa Tasua

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatit Tasû‘â lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Tasu‘a esok hari karena Allah SWT."
 


Bacaan niat puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.”

Bacaan niat puasa 11 Muharam

نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى 

Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta’âlâ.

Artinya: Saya niat puasa Muharram karena Allah ta’âlâ. 

Membaca bacaan niat puasa Asyura, puasa Tasua dan 11 Muharam pada intinya sama seperti niat puasa sunah lainnya.

Baca juga: 7 Keutamaan Bulan Muharam Disebut Syahrullah, Ini Amalan yang dapat Dikerjakan, Diajarkan Rasulullah

Hukum dan keutamaan puasa muharam

Pada umumnya puasa puasa Tasua dan puasa Asyura merupakan puasa sunah.

Rasulullah senantiasa menjaga hari 10 Muharam ini. Bahkan dijelaskan keutamaan puasa muharam dapat menghapus dosa setahun yang lalu.

…وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

"Dan puasa di hari ‘Asyura’ saya berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan (dosa) setahun yang lalu.” HR Muslim no. 1162/2746.

Adapun dikerjakan puasa 9 Muharam untuk menyelisihi Yahudi yang puasa juga pada 10 Muharam.

Sementara itu dikerjakannya puasa 11 Muharam juga berdasarkan hadis menyelisihi Yahudi, puasa setelahnya.

Hadits yang menjelaskan puasa sebelum dan sesudah puasa ‘Asyura adalah sebagai berikut:

صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ ، وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ ، صُومُوا قَبْلَهُ يَوْمًا أَوْ بَعْدَهُ يَوْمًا

“Puasalah pada hari Asyura’ dan berbedalah dengan orang Yahudi. Berpuasalah kalian sehari sebelumnya atau sehari setelahnya”. [HR. Ahmad]

Dilansir dari muslim.or.id, sebagian ulama di antaranya Syaikh Al-Albani dan Al-Mubarafkfury menilai hadis dianjurkannya puasa 11 Muharam adalah hadis dhaif.

Ada juga ulama lainnya semisal Syaikh Ahmad Syakir menilai hadis di atas dihasankan.

Baca juga: Menjelang 10 Muharram Selain Puasa Asyura Kerjakan Amalan Sholat Tasbih, Memohon agar Dosa Terampuni

Namun, pada intinya puasa di bulan Muharam di tanggal berapa pun boleh dilakukan dengan patokan hadis berikut ini.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ

“Puasa yang paling afdhal setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (bulan) al-Muharram”.[HR.Muslim: 1163]

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam juga bersabda :

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

”Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada syahrullah (bulan Allah) yaitu Muharam. Sementara salat yang paling utama setelah salat wajib adalah salat malam.” (HR. Muslim).

Hal senada juga dijelaskan Ustaz Abdul Somad yang mengatakan puasa paling afdhal di bulan Muharram dilaksanakan tiga hari.

Mulai dari tanggal sembilan hingga tanggal sebelas Muharram.

Jika tidak bisa tiga hari, bisa melaksanakan dua hari.

Menurut Ustad Abdul Somad, Rasulullah Nabi Muhammad menegaskan, Puasa di tanggal 10 Muharram merupakan Puasa Asyura yang dilakukan oleh Nabi Musa setelah Firaun ditelan oleh laut.

Bani Israil pun diajak berpuasa atas terbebasnya mereka.

"Nabi Muhammad SAW mengikuti syariat Nabi Musa, yakni melaksanakan Puasa sunnah pada tanggal 9, 10 dan 11 Muharram.

Sebagai umatnya, kita wajib mengikuti syariat Nabi Muhammad SAW. Perlu digaris bawahi, bukan mengikuti syariat Nabi Musa, namun Nabi Muhammad. Segala apa yang dikerjakan Rasulullah, kita tiru,"ucapnya.

Ustadz Abdul Somad menerangkan, bagi yang kuat sebaiknya melakukan Puasa pada tanggal 9, 10 dan 11 Muharram.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved