Heboh Pengemis Tajir di Probolinggo, Ngaku Punya Anak Dosen & Mau Umrah, Uang Ngemis Dipakai Nyawer

Kakek AI menjadi viral karena ia menyawer biduan dangdut. Uangnya dari hasil mengemis.

Editor: taufik ismail
Dok. Satpol PP Kabupaten Probolinggo
AI, pengemis di Probolinggo, Jawa Timur, saat diamankan Satpol PP Kabupaten Probolinggo. Dia mengaku berpenghasilan hingga Rp 500 ribu sehari. 

TRIBUNJABAR.ID, PROBOLINGGO - Seorang kakek di Probolinggo, Jawa Timur, jadi perbincangan.

Kakek tersebut berprofesi sebagai pengamen dan pengemis.

Ia jadi perbincangan karena videonya menyawer biduan dangdut viral.

Kakek tersebut berinisial Kakek AI (58).

Saban hari ia mengemis dan mengamen di lampu merah Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.

Uang yang didapatnya sehari antara Rp 400 ribu sampai 500 ribu. Dan ia pun setiap hari hampir selalu makan sate.

Tak hanya itu, Kakek Al juga memiliki banyak uang. Sedikitnya, total Rp 60 juta milik AI yang didapat dari hasil mengemis dipinjamkan kepada tetangganya.

Uang yang dipinjamkan ke tetangganya itu, juga beredar di media sosial.

Al dan petugas Satpol PP Kabupaten Probolinggo menunjukkan catatan utang tetangganya.

Pejabat Fungsional Ahli Muda Satpol PP Kabupaten Probolinggo, Budi Utomo mengatakan, berdasarkan pengaduan masyarakat, Al suka meminta-minta dengan kesan memaksa, bahkan sering ngotot.

“Tidak elok kalau memang benar uang dari hasil ngamen dibuat untuk menyawer. Dari pengaduan masyarakat, dia suka menggedor pintu mobil saat meminta-minta,” kata Budi, Rabu (3/8/2022).

Menurut Budi, Al diserahkan ke Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo dan menginap di rumah singgah.

Rencananya, Al akan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang Malang untuk diperiksa kejiwaannya.

Namun, pada Rabu siang tadi, AI dikembalikan ke keluarganya di Desa Alastengah, Kecamatan Besuk, dan tidak jadi dibawa ke RSJ.

Budi menambahkan, Al mengaku memiliki catatan orang atau tetangga yang berhutang kepadanya. Total mencapai Rp 60 juta.

"Al mengaku anaknya adalah dosen. Dia juga diinformasikan daftar umroh. Kami menurunkan tim untuk menyelidiki apakah pengakuan benar atau tidak. Kemungkinan bisa terjawab besok,” ucap Budi.

Budi tidak bisa memastikan penghasilan Al mengemis dan mengamen di lampu merah Kraksaan setiap hari.

Sebab, saat ditanya oleh petugas, jawabannya selalu berbeda. "Penghasilannya Rp 400.000 sampai Rp 500.000. Tapi yang jelas, hampir tiap hari pengamen itu terlihat makan sate di salah satu tempat makan di wilayah Kraksaan. Ia juga kerap buang air kecil sembarangan di taman kota dan tempat lainnya,” tandas Budi.

Diberitakan sebelumnya, viral sebuah video seorang pengemis sekaligus pengamen yang biasa mangkal di lampu merah Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, menghambur-hamburkan uangnya dengan menyawer biduan penyanyi dangdut.

Dalam video berdurasi 15 detik tersebut, berisi aktivitas sehari-hari pengamen sekaligus pengemis yang diketahui bernama Al (58), warga Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo.

Baca juga: Pengamen Tajir di Probolinggo yang Sawer Biduan Dangdut Ternyata Berpenghasilan Setengah Juta Sehari

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Selain Sawer Biduan, Pengemis di Probolinggo Juga Pinjamkan Uang Rp 60 Juta kepada Tetangga".

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved