Persib Bandung
Ini Kata Bobotoh Persib Bandung Soal Robert Alberts yang Selalu Berkilah
Ini kata bobotoh Persib Bandung soal Robert Alberts yang selalu berkilah. Juru bicara Viking Persib Club (VPC), Ibro Hendri, angkata bicara.
Penulis: Cipta Permana | Editor: Januar Pribadi Hamel
TRIBUNJABAR.ID - Ini kata bobotoh Persib Bandung soal Robert Alberts yang selalu berkilah. Juru bicara Viking Persib Club (VPC), Ibro Hendri, angkata bicara.
Dia menyebut, pelatih Persib Bandung Robert Alberts selalu berkilah setiap kali gagal memenuhi apa yang ditargetkan.
Seruan agar Robert Rene Alberts mundur dari kursi pelatih Persib Bandung merebak menyusul kekalahan 1-3 dari Madura United pada laga pekan kedua Liga 1 2022-2023, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (30/7).
"Selama ini kami masih bisa menerima alasan-alasan yang disampaikan Robert Rene Alberts saat gagal meraih target juara karena adanya faktor nonteknis seperti proses adaptasi dan Covid-19.
Baca juga: Tak Hanya Robert Alberts, Beberapa Permain Persib Bandung Ada yang Diancam Mau Dibunuh
"Tapi jika musim ini, dengan kondisi kompetisi yang normal, kalau misalkan di empat pertandingan awal masih seperti ini, ya mau tunggu apalagi," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Minggu (31/7)
Menurutnya, pembenahan harus segera dilakukan tim, apalagi dua laga awal hanya mendapatkan satu poin, bahkan di laga kandang perdana, Persib Bandung harus kehilangan tiga poin.
Padahal, kata Ibro, saat itu Persib bermain sore, bukan malam seperti yang selama ini dikeluhkan pelatih.
"Tapi, ternyata, main sore pun hasilnya malah begini," ujarnya.
Ia khawatir, Robert akan mencari alasan baru untuk menutupi kesalahan, seperti yang menurutnya telah menjadi kebiasaan Robert selama ini.
Saat Persib Bandung gagal di Piala Presiden tahun 2022 lalu, ingat Ibro, Robert beralasan bahwa saat itu timnya lebih fokus untuk mempersiapkan diri di ajang Liga 1.
"Kalau ternyata nanti gagal juara di Liga 1, bisa saja alasannya fokus ke Piala AFC atau ke Piala Indonesia. Mau sampai kapan alasan-alasan itu diberikan kepada bobotoh?" ujarnya.
"Kalau empat pertandingan awal ini hasilnya tidak berubah, ya wayahna tanggung jawab. Terkait durasi kontrak pelatih yang sampai 2025, itu mah risiko manajemen karena mengambil langkah demikian. Tapi keinginan bobotoh kan cuma satu, Persib Bandung bisa juara," ujarnya.
Di Persib Bandung, pergantian pelatih karena desakan bobotoh sudah kerap terjadi.
Tahun 2006, pelatih Risnadar Soendoro mundur menyusul dua kekalahan beruntun di kandang.
Berselang setahun, giliran pelatih Arcan Iurie yang dipaksa mundur karena tidak berhasil mengangkat performa Persib Bandung yang melorot di papan bawah klasemen.
Tahun 2010, pelatih Jaya Hartono akhirnya juga memilih mundur sesaat sebelum Persib bertanding melawan Persita Tangerang dalam ajang Piala Indonesia karena mendapat tekanan dari manajemen.
Pada tahun yang sama, pelatih Daniel Darko Janackovic bahkan sudah diminta mundur oleh bobotoh sebelum menjalani debutnya di Liga 1.
Tahun 2016, pelatih Dejan Antonic (2016), asal Serbia, juga memilih mundur karena tekanan bobotoh.
Terakhir, pelatih Djajang Nurjaman (2017), yang sempat mengatarkan Persib Bandung juara ISL 2014 dan Piala Presiden 2015, akhirnya juga mundur karena desakan bobotoh. (cipta permana)
Baca juga: Berita Persib Pagi, Robert Ngaku Diancam Dibunuh, Buka Suara Soal Desakan Mundur Bobotoh