Wakaf Salman ITB Gelar Muhasabah Akhir tahun, Virtual Tour Syiar Salman 5 Negara

Wakaf Salman ITB Gelar Muhasabah Akhir tahun dengan melakukan virtual tour Syiar Salman 5 Negara

Editor: Siti Fatimah
istimewa
Wakaf Salman ITB Gelar Muhasabah akhir hahun dengan melakukan virtual tour Syiar Salman 5 Negara 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Puluhan muslim dari berbagai daerah di Indonesia dan belahan dunia, duduk bersama di sebuah acara temu virtual bertajuk "Syiar Salman 5 Negara", Sabtu (30/7) siang. Mereka saling berbagi catatan perjuangan masa lampau, di balik terbangunnya sebuah masjid.

Perbedaan waktu 2-4 jam di antara Indonesia, Austria, Jepang, dan Palestina membawa kesan beragam selama acara berlangsung.

Pertama, kabar datang dari 'Suraunya Muslim Indonesia' di Wina, Austria. Itulah julukkan untuk Masjid As-Salam Wapena.

Jemaahnya memang sebagian besar adalah WNI yang tinggal di sana.

Baca juga: Tingkatkan Penyedian Fasilitas Air Bersih, LWP PWNU Jabar Tandatangani MoU dengan Wakaf Salman ITB

Sebelum merasakan shalat di 'permukaan', mereka telah 10 tahun lamanya beribadah di bawah tanah.

Lebih tepatnya lahan basement dari sebuah apartment. Hingga akhirnya dari hasil gotong royong wakaf, untuk pertama kalinya jemaah As-Salam Wapena shalat di bangunan masjid baru pada tanggal 25 Maret 2022.

"Alhamdulillah, kelompok masyarakat Muslim Indonesia dan Asia Tenggara yang tergabung dalam Warga Pengajian Austria atau Wapena, akhirnya telah mendapatkan bangunan sendiri untuk menjadi tempat baru bagi Masjid As-Salam Wapena menggantikan bangunan sebelumnya yang disewa. Harapan kami, Masjid As-Salam Wapena ini bisa menjadi cerminan dari budaya Indonesia yang rahmatan lil 'alamiin, yang moderat, toleran, dan menghargai keberagaman," pesan dari Akio Alfiano Tamala, Wakil Duta Besar Indonesia untuk Austria.

Beranjak dari Eropa Tengah, para peserta yang disapa Sahabat Wakaf ini lalu disuguhkan asrinya rumah-rumah khas Jepang.

Baca juga: Rumah Amal Salman Kumpulkan Rp 22.9 M dari Zakat, Infaq dan Sodaqoh, Ini Peruntukannya

Salah satu bangunan Japanese Family di Osaka itu ternyata sebuah masjid bernama Ibaraki Mosque. Letaknya strategis dekat dengan dua universitas besar.

Saat ini, masjid tengah dalam proses pembangunan agar dapat lebih luas dengan dana wakaf.

Sebelumnya, daya tampung masjid yang tidak sampai 40 orang, begitu terbatas.

Seorang pengurus Masjid Ibaraki bercerita, "Sudah tercatat 110 orang Jepang yang bermualaf, bersyahadat di masjid ini. Kita pun bersyukur, makin hari jumlah Muslim yang datang ke Jepang makin bertambah. Ketika Idul Fitri & Idul Adha, kita harus menyewa tempat lain. Kita punya mimpi bahwa masjid ini akan menjadi Islamic Center, pusat dakwah, dan pengajaran anak-anak Muslim
di sini, sebagai tempat menimba ilmu dan Islam." Ucap Satria Rusdiputra.

Setelah mendengar harapan Muslim di Jepang, Ir. Oemar Syam, selaku Ketua Aman Palestin memandu peserta langsung dari lokasi dibangunnya kembali Masjid Syekh Ajlin Gaza, di Palestina.

Masjid yang pernah hancur tahun 2014 karena terdampak konflik ini juga, nampaknya sulit mengakses air yang betul-betul bersih & aman.

Kehadiran Masjid Syekh Ajlin sangat dinanti bukan hanya untuk tempat ibadahnya, tapi juga keran sebagai sumber airnya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved