TERUNGKAP Target Persib Bandung di Putaran 1 Liga 1 2022-2023, Ternyata Bukan Juara Paruh Musim

Laporan wartawan Tribunjabar.id, Cipta Permana

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Target Persib Bandung di putaran pertama Liga 1 2022-2023 ternyata bukan juara paruh musim.

Hal itu dikatakan pelatih Robert Alberts.

Bahkan, pelatih asal Belanda ini juga mengatakan tak dibebani bisa mengantarkan Maung Bandung finis di posisi tiga besar setelah menjalani 17 pertandingan pertama.

“Di internal tim kami dan manajemen, kami memiliki target bahwa setelah putaran pertama, kami harus masuk di posisi empat besar. Itu target kami,” ucap Robert, Selasa (2/8/2022).

Apabila hal tersebut gagal, maka manajemen tentu akan memantau kinerjanya, apakah diganti atau tetap dipakai di putaran kedua. 

Oleh karena itu, dia mengatakan terlalu dini untuk menilai atau memprediksi prestasi tim asuhannya musim ini hanya dari dua pertandingan awal.

“Jika kami tidak mencapai posisi empat besar tentunya manajemen akan memantau saya dan memperhatikan kondisinya bersama-sama. Tetapi, kalau baru dua pertandingan, itu penilaian yang terlalu dini, karena masih banyak laga yang bisa menangkan,” katanya.

Setelah menjalani dua pertandingan melawan Bhayangkara FC dan Madura United, Robert mendapat desakan mundur.

Namun, Robert Alberts sepertinya sangat paham dengan konsekuensi menjadi menjadi pelatih Persib Bandung sejak awal.

Hal itu pula yang membuatnya memilih tak ambil pusing alias cuek dengan desakan dari sejumlah bobotoh yang memintanya menanggalkan kursi pelatih kepala Maung Bandung.

Terbaru, desakan itu muncul setelah Persib Bandung kalah 1-3 saat menjamu Madura United di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Minggu (24/7/2022).

Baca juga: Bobotoh Persib Bandung Tak Ingin Rasakan Kecewa Lagi, Wajib Menang di Kandang Borneo FC

Akibat kekalahan itu, Persib Bandung menjadi satu di antara tujuh tim yang belum pernah menang hingga pekan kedua Liga 1 2022-2023. 

Desakan agar Robert meninggalkan Maung Bandung muncul di media sosial dengan tanda pagar #Robertout dan #Reneout.

Menurutnya, seruan dan desakan bobotoh tersebut bukan barang baru.

Dia sudah biasa mengalami sejak pertama kali melatih Persib pada Liga 1 2019.

Pelatih asal Belanda ini bahkan mengaku pernah merasakan yang lebih parah dari itu.

Baca juga: Kiper Persib Bandung Ini Kerap Merasa Gatal Lihat Rekannya Bertanding: Tergantung Pelatih Saja

Ia pernah menerima ungkapan yang tidak pantas, seperti teror ancaman pembunuhan terhadapnya maupun kepada anak asuhnya.

“Soal itu, sejak pertama saya datang ke Persib sudah ada. Banyak komentar tidak pantas seperti, bunuh Robert, bunuh Dedi (Kusnandar), bunuh Bayu (Fiqri) karena kami gagal meraih kemenangan. Untuk itu (desakan bobotoh) tidak perlu dipikirkan dan kami hanya akan fokus untuk pertandingan selanjutnya,” ujar Robert.

Baginya, andai Persib mengalami kekalahan, maka solusinya adalah mengevaluasi kinerja dan mencoba fokus untuk memperbaiki di laga selanjutnya.

Robert Alberts pun memilih menghindarkan diri dari pikiran negatif yang dapat menggangu persiapan timnya. Dia memilih untuk tidak berselancar di media sosial atau internet.

Baca juga: PELATIH PERSIB BANDUNG Pernah Terima Ancaman Serius Ini, Pengamat Hukum: Segera Laporkan ke Polisi 

"Kami memilih untuk tidak memperhatikan internet, maaf. Karena itu bukan bagian dari cara kami dalam mempersiapkan menghadapi pertandingan berikutnya,” ucapnya.

Terlebih, menurutnya, kompetisi Liga 1 2022-2023 baru berjalan selama dua pekan. Sehingga, Persib masih punya banyak laga untuk dilalui dan berkesempatan bangkit dari posisi papan bawah klasemen. (*)