Persib Bandung
Ramai Tuntutan Bobotoh agar Pelatih Persib Bandung Mundur, Begini Komentar Robert dan Pengamat
Lewat tagar #Robertout dan #Reneout di media sosial, bermunculan seruan yang meminta Robert Alberts mundur dari kursi pelatih Persib Bandung.
Menurut Dani Wihara, hal tersebut sudah berlangsung secara turun-temurun sejak era perserikatan.
"Desakan mundur bagi pelatih kepala Persib dari bobotoh adalah hal yang sudah terjadi sejak era perserikatan dulu, jadi bukan baru kali ini saja di era kepelatihan Robert Alberts," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Minggu (30/7/2022).
Sejak zaman dulu, lanjutnya, keinginan bobotoh hanya satu, yaitu tim kebanggaannya meraih kemenangan, siapa pun dan apa pun level lawan yang dihadapi Persib,
Dani pun menuturkan, latar belakang desakan mundur tersebut pun bukan hanya karena hasil dari dua pertandingan Persib musim ini.
Akan tetapi, hampir selama tiga musim Robert Alberts menjabat sebagai pelatih kepala sejak 2019, belum ada satu pun gelar diraih oleh Persib.
Selain itu, permainan Persib Bandung seperti kehilangan DNA-nya, yakni sebelumnya Maung Bandung mampu bermain sistematis dari kaki ke kaki dari pemain belakang, ke tengah, lalu ke pemain depan.
"Tapi sekarang, bisa kita lihat di bawah tangan Robert, permainan justru berubah dari sistematis menjadi pragmatis, dengan mengandalkan bola-bola panjang ke depan yang justru tidak efektif," ucapnya.
Dani pun menilai bahwa Robert Alberts kerap salah dalam menentukan pergantian pemain.
Hal tersebut terjadi saat di laga terakhir melawan Madura United, Robert Rene Alberts justru salah langkah saat unggul, dengan mengganti Ezra Walian yang pada babak pertama mampu bermain cukup baik dalam hal pembagian bola.
"Pergantian Ezra kemarin bukan hanya saya tapi beberapa pengamat pun menilai aneh, apalagi Ezra digantikan Dedi Kusnandar dengan niat mengamankan keunggulan dengan bermain bertahan."
"Seharusnya Persib menambah pemain bertipe menyerang untuk menambah keunggulan dan memastikan kemenangan," ujarnya.
Bahkan, kata Dani, terbukti masuknya Dedi Kusnandar justru menyisakan celah di lini tengah dan lini depan yang sebelumnya di babak pertama tidak terjadi.
Menurutnya, yang seharusnya dilakukan pergantian adalah bek sayap kanan yang dimainkan Bayu Fiqri karena beberapa kali posisinya mampu ditembus dan dieksploitasi lawan baik di babak pertama maupun babak kedua.
"Di sinilah, kita lihat Robert Alberts mulai berubah dibandingkan musim lalu, seolah dirinya tidak siap dalam menghadapi musim ini."
"Padahal secara masa persiapan tim menuju kompetisi Liga 1 ini, dirinya selalu menyebut adalah masa yang ideal, tapi justru hasilnya sejauh ini belum memuaskan," katanya. (*)