Persib Bandung
Laga Kandang Pertama Persib Bandung Sepi Penonton, Pentolan Viking: Jangan Persulit Bobotoh
Ini kata Humas Viking mengenai laga kandang Persib Bandung yang sepi penonton.
Penulis: Cipta Permana | Editor: taufik ismail
Laporan wartawan Tribunjabar.id, Cipta Permana
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pertandingan kandang perdana Persib Bandung kontra Madura United di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (30/7/2022) sepi dari hadirnya bobotoh.
Padahal sebanyak 26 ribu tiket disediakan panitia pelaksana pertandingan kandang Persib Bandung.
Namun tiket yang terjual tak lebih dari 6.000 lembar.
Juru bicara atau Humas Viking Persib Club (VPC) Ibro Hendri mengatakan, bahwa pertandingan laga kandang Maung Bandung kemarin, cukup banyak hal aneh yang terjadi.
Pertama Persib kalah di laga kandang dan untuk pertama kali stadion kosong pada laga perdana.
"Sepinya penonton saat bermain di Bandung menjadi sesuatu hal yang aneh, dan belum pernah terjadi sebelumnya. Padahal laga kandang perdana Persib menjadi salah satu daya tarik perhatian dan animo besar bobotoh untuk datang ke stadion, selain pertandingan kandang terakhir, dan melawan tim-tim besar," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Senin (1/8/2022).
Oleh karenanya, situasi kemarin di Stadion GBLA, membuatnya cukup sedih.
Terlebih, dalam laga tersebut, Maung Bandung harus kehilangan tiga poin saat bermain di kandang.
Baca juga: Keputusan Marc Klok Ini Buat Istri Kapten Persib Bandung Galau Berat, Cacharel Klok: Aku Tidak Bisa
Meski demikian, berdasarkan analisanya, bahwa kondisi sepinya penonton, diakibatkan oleh beberapa faktor.
Pertama, kewajiban vaksinasi booster bagi calon penonton, padahal di beberapa tim lain, masih dapat dengan memberlakukan minimal vaksin dosis kedua.
Namun hal tersebut, masih dapat dimaklumi oleh para bobotoh.
Kedua, terkait proses penukaran tiket pertandingan yang menerapkan pola satu akun satu tiket.
Ia pun mengusulkan, ke depan untuk menerapkan pola kolektivitas dalam hal pembelian tiket di masing-masing distrik komunitas bobotoh.
Kemudian, perwakilan distrik membawa data para pembeli tiket yang telah sesuai dengan aturan yang berlaku, dalam hal melakukan penukaran tiket.
Hal ini, sebab pada laga kemarin, terdapat beberapa bobotoh yang tidak dapat masuk ke stadion, lantaran terlambat datang dan masuk.
Keterlambatan mereka, lanjutnya karena proses penukaran tiket yang terjadi pada hari di mana mereka harus masuk bekerja, dan terbatasnya waktu layanan penukaran tiket yang hanya hingga pukul 12.00.
Sementara, mereka bekerja mulai pukul 08.00-15.00 WIB.
"Proses penukaran tiket yang hanya dilakukan pada hari H, cukup menyulitkan bagi para bobotoh yang merupakan pekerja. Karena mereka harus memaksakan diri dalam memilih antara pekerjaan atau menonton pertandingan Persib. Padahal bagi bobotoh, menonton Persib ke stadion sudah menjadi hasrat yang tidak bisa dibendung, bahkan mungkin menjadi sebuah kewajiban," ucapnya.
Ibro pun menuturkan, bahwa harus ada kesepahaman bersama antara Bobotoh dan panitia pelaksana pertandingan, dimana bukan hanya tim yang nyaman dalam bermain di GBLA.
Namun bagaimana caranya bobotoh juga mendapat kenyamanan yang sama saat menonton di GBLA. Dengan demikian fasilitas pelayanan yang diberikan oleh Panpel pun harus optimal, seperti kenyamanan dalam hal parkir kendaraan, kondisi WC yang bersih dan berfungsi dengan baik, serta lain sebagainya.
"Pada prinsipnya, kami setuju dengan sistem yang diterapkan oleh Panpel kemarin, sebagai salah satu upaya dalam mencegah adanya calo tiket dan terulangnya kasus meninggalnya dua keluarga kita di GBLA sebelumnya. Tapi atuh tong dipersulit pisan bobotoh rek lalajo teh," ujar Ibro.
Ia bahkan, memprediksi jika situasi renggangnya hubungan bobotoh dan manajemen terus berlanjut, maka sampai kapan pun Persib tidak akan bisa juara.
Sebab, rumus untuk dapat menjadi juara itu ditentukan oleh tiga faktor, selain kualitas dan kekompakan tim, memiliki manajemen yang sehat secara finansial, serta suportenya yang mampu memberikan dukungan positif bagi tim kebanggaannya.
"Kalau melihat situasi kemarin, bagaimana bobotoh bisa memberikan dukungan positif bagi tim, kalau proses pembelian dan penukaran tiket saja dipersulit," ucapnya.
Ia pun mengaku sedih jika membayangkan, anggapan para pemain baru di Persib, seperti Daisuke Sato, yang berharap laga kandang Persib lebih meriah dengan hadir dan padatnya bobotoh yang datang, dibandingkan laga tandang saat bermain di Wibawa Mukti kemarin.
"Tapi ternyata, laga kandang kemarin justru kosong melompong dan tidak meriah seperti yang dibayangkan. Padahal salah satu alasan setiap pemain baru yang datang ke Persib, adalah menginginkan atmosfer dukungan bobotoh kepadanya dalam setiap laga Persib," katanya.
Baca juga: Bobotoh Persib Bandung Asal Majalengka Sebut Strategi Robert Alberts Bikin Ngantuk