Anak Berkebutuhan Khusus dari Cimahi Jadi Juara Cloud Computing Club Competition yang Digelar AWS
Muhammad Muqit (17) dan Sahrul Aripin (19), kedua anak berkebutuhan khusus ini mendapat penghargaan tertinggi Juara 1 Best Design pada Cloud Computing
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Darajat Arianto
Laptop for Builders 2022 di Jawa Barat sukses melatih sekitar 150 anak-anak berkebutuhan khusus yang tergabung di sekolah luar biasa maupun pramuka, sekaligus instrukturnya masing-masing. Melalui pelatihan yang disediakan AWS dan mitranya di bidang pendidikan kepada para instruktur, anak-anak diajarkan berbagai kecakapan teknologi yang bermanfaat untuk menghadapi masa depan yang semakin terdigitalisasi.
Tahap pertama pelatihan dimulai dengan mengasah keterampilan dasar berupa desain situs web dan pengembangan konten, dilanjutkan dengan materi cloud yang lebih menantang. Selain pelatihan, AWS memberikan donasi berupa laptop kepada sekolah dan instruktur yang terlibat. Bersamaan, gerakan serupa juga dilakukan di DKI Jakarta dan Bali.
Country Manager, Indonesia, AWS Gunawan Susanto, menuturkan Indonesia masih memiliki kesenjangan talenta cakap digital yang cukup tinggi dalam mewujudkan visinya sebagai salah satu pemain ekonomi digital terbesar di kancah global pada 2045.
"Untuk dapat mengisi kesenjangan tersebut, kami melihat bahwa seluruh SDM harus dimobilisasi, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus,” katanya.
Gunawan meyakini bahwa anak-anak berkebutuhan khusus juga berhak atas pendidikan teknologi yang setara. Ia percaya, pendidikan teknologi merupakan kunci bagi mereka untuk bekerja, berkarya, dan meniti masa depan yang lebih baik.
“Hasil karya mereka yang kita saksikan hari merupakan bukti bahwa anak-anak berkebutuhan khusus seyogyanya memiliki kemampuan dan kegigihan yang sama dengan anak-anak lain. Yang dibutuhkan adalah tenaga pengajar yang siap dan terampil untuk melatih mereka,” katanya.
Merujuk pada penelitian dari lembaga terkemuka Alphabeta pada 2021, sebanyak 59 persen pekerja digital di Indonesia yang saat ini belum memiliki kecakapan di bidang cloud, percaya bahwa kecakapan di bidang cloud akan menjadi persyaratan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan inti mereka pada tahun 2025.
Baca juga: Kenalkan Holtikultura, EWINDO Berikan Pelatihan Hidroponik untuk Siswa Berkebutuhan Khusus
"Temuan kami dari penelitian lanjutan pada tahun ini menunjukkan bahwa sebanyak 17,2 juta dari total karyawan, atau 17
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/anak-berkebutuhan-khusus-Juara-1-Best-Design.jpg)